CIREBON BEDAnews.com – Sampai saat ini sekitar 22 Persen Irigasi di wilayah UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dalam kondisi rusak dan membutuhkan perbaikan, tetapi kondisi ini tidak didukung oleh anggaran yang hanya tersedia di kisaran Rp. 2 Milyaran tidak akan mencukupi untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
Hal ini dikemukakan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi Infrastruktur, Tetep Abdul Latif saat melakukan kunjungan kerja ke UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dalam rangka monitoring terhadap rencana pelaksanaan APBD Tahun 2021, di Cirebon. Kamis, (4/2/21).
Disebutkan, pihaknya melihat ada sekitar 9% irigasi yang rusak sedang dan 13% yang rusak berat serta sisanya rusak ringan, sementara anggaran untuk perbaikan minim dan hanya bisa di alokasikan untuk satu atau dua irigasi, tetapi itupun tidak akan memungkinkan.
Bagaimana masyarakat para petani bisa bertani dengan baik, jika sumber daya air tidak tersuplai secara maksimal.
“Anggaran operasional pemeliharaan pun hanya ada diangka Rp. 2 Milyar dengan banyaknya jumlah irigasi dirasa tidak akan mencukupi, apalagi musim hujan yang bisa meluluh lantakkan kontruksi jaringan, kita harus serius menuntaskannya kita harus punya peta roadmap yang jelas,” tegasnya.
Dengan melihat kondisi ini Tetep meminta Pemprov Jabar, harus memperhatikan anggaran untuk mengatasi kerusakan dan pengembangan irigasi, karena irigasi menjadi kewenangan pemerintah daerah.@herz/adv