BANDUNG. BEDAnews.com – Program petani milenial Gubernur Jawa Barat yang sempat ramai di media sosial, dinilai hanya Gimik dari seorang Ridwan Kamil, biar kelihatan keren tetapi tidak ada konsepnya, yang membikin pusing dinas yang terkait.
Penilaian ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi masalah perekonomian, termasuk didalamnya masalah pertanian, Yunandar Eka Perwira kepada BEDAnews.com di Bandung. Sabtu (6/2).
“Petani millenial hanya Gimik, biar kelihatan keren tetapi gak ada konsepnya, yang pusing ya Dinasnya ! Pertama gak dikasih anggaran, ke-dua dia harus ngurusin itu, terus ke-tiga, gimana nanti merealisasikannya.” Ucap Yunandar.
Yunandar menyebutkan. Ketika hal ini ditanyakan kepada Dinas terkait, kepala Dinasnya menyatakan, Kami akan mencetak kaderisasi petani melalui pinjaman lahan milik Provinsi di Garut sebanyak, 1000 ha masing masing akan diberi 2000 m2, nanti modalnya dari BJB hasilnya akan diekspor ke Korea berupa Kimcha, penjelasannya begitu. Sebutnya.
Program petani millennial itu bertentangan dengan Ketahanan Pangan, secara konsep, ini gak pernah dikaji dan tidak ada di dalam RPJMD, yang ada dalam RPJMD itu petani Juara, yang sampai hari ini juga gak ada konsepnya apa itu, kemudian modal dari BJB, masa asset pemprov dijadikan jaminan kan gak bisa juga, itu gak logis. Tetapi tiba-tiba ada petani milenial.
Lebih lanjut diungkapkan. “Kalau itu ketahanan pangan, Gak masuk akal! sudah jelas kita butuh pangan kenapa di ekspor, begitu kan !. Jadi saya katakan, program petani millennial itu bertentangan dengan Ketahanan Pangan, Katanya kita krisis pangan, kenapa malah di ekspor! “ jelasnya.
Tetapi itu memang menarik ketika saya buka di sos med, banyak yang nanya bagaimana cara daftarnya, kasihannya kalau sudah daftar gitu, kalau cara daftarnya mah gampang, begitu sudah daftar dikasih lahan di Garut 2000 Meter persegi, lalu gimana cara mengolahnya.@herz/