ACEH TIMUR, BEDAnews.com – Hampir dua pekan ini, sekitar 20 ekor kawanan gajah liar berkeliaran dibeberapa titik kawasan perkebunan Aceh Timur, hingga menimbulkan trauma dikalangan masyarakat, terutama masyarakat Dusun Leupon Desa Buket Kuta Peudawa yang berdekatan PT Bumi Flora.
Pasalnya Kebun masyarakat yang telah ditanami kelapa sawit berkisar 8 dan 7 tahun, termasuk Pisang telah porak poranda dirusak maupun dipijak serta dimakan gajah liar tersebut.
M. Faisal, salah seorang warga dusun Leupon, terlihat dalam kondisi panik dan trauma berat saat melihat kebunnya porak poranda, termasuk rumah persinggahannya telah rusak berat akibat amukan gajah liar.
Salah seorang warga dusun Leupon, M. Faisal terlihat dalam kondisi panik dan trauma berat saat melihat kebunnya porak poranda, termasuk rumah persinggahannya telah rusak berat akibat amukan gajah liar.
“Tadi malam sekitar pukul 22.00 wib, sekawanan gajah datang secara tiba-tiba masuk ke kebun dan memporak-porandakan 170 pohon kelapa sawit dan tanaman pisang, termasuk merusak rumah persinggahan,” ungkap M. Faisal didampingi Kepala Dusun Leupon Sutrisno, Sabtu (7/2/2021).
Kawanan Gajah liar tersebut, lanjut Faisal, sebelumnya diketahui memasuki kawasan Kebun Kelapa sawit milik PT. Bumi Flora, termasuk memporak-porandakannya, dan setelah itu kawanan Gajah liar itu langsung ke pemukiman dan perkebunan masyarakat.
Sampai berita ini diturunkan kawanan gajah-gajah liar masih berada disekitar dusun Leupon desa Buket Kuta, dan masyarakat dalam keadaan penuh siaga siang dan malam.
Diketahui sejumlah pemilik kebun telah melaporkan kerugian akibat amukan gajah kepada pihak Desa, mereka diantaranya Sulaiman, M. Faisal, Bahrul, Budiono, dan Wagino.
Sementara, Kepala Desa Buket Kuta Peudawa Mansur, menyebutkan pihaknya telah menerima laporan terkait keberadaan kawanan gajah liar dari Kadus Leupon Sutrisno.
Untuk itu Mansur berharap kepada banyak pihak termasuk Pemda Kabupaten Aceh Timur sekiranya agar persoalan gajah liar ini segera dapat teratasi sebaik mungkin, sehingga tidak lagi merugikan kebun masyarakat dan masyarakat bisa hidup nyaman dan tenang.
Menurut Mansur, disana sudah ada 2 orang petugas BKSDA, dan diharapkan ada solusi secepatnya, sehingga masyarakat kita bisa aman dari gangguan gajah liar.
“Terkait persoalan gajah liar, kita tetap berkoordinasi dengan Muspika Peudawa,” kata Mansur. (T. Saiful)