BANDUNG – Ekpos.Com >> Kasus paparan covid-19 di Kota Bandung terus melandai, namun begitu bukan lantas membuat warga jadi lalai protokol kesehatan (Prokes).
Hal ini pulalah yang mendorong Wali Kota Bandung Oded M Danial, untuk selalu mengingatkan warganya agar selalu disiplin melaksanakan prokes.
“Meskipun saat ini kasus Covid-19 di Kota Bandung terus melandai. Mang Oded tak henti mengimbau warga Bandung perketat disiplin prokes. Agar kondisi Kota Bandung semakin membaik,” tegasnya, Minggu (15/5/2021).
Dijelaskan, saat ini berdasarkan pemetaan Jawa Barat, Kota Bandung berada pada Zona Oranye atau Risiko Sedang. Per Sabtu 14 Agustus 2021, konfirmasi aktif berjumlah 5.155 orang atau bertambah 67 orang. Sedangkan konfirmasi sembuh (33.360 orang) atau bertambah 46 orang. Konfirmasi meninggal sebanyak 1.345 orang.
Tren laju kasus konfirmasi dibandingkan dengan 14 hari sebelumnya, menurun dari 418,3 orang per hari menjadi 156,6 orang per hari.
Adapun kasus Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah dan dipantau oleh Puskesmas, kecamatan, kelurahan, dan RW sebanyak 6.851 orang.
Untuk keterisian tempat tidur di 30 rumah sakit yaitu terisi 854 tempat tidur untuk konfirmasi dan suspek.
“Jumlah tersebut sekitar 44,53 persen dari 1.918 tempat tidur yang ada. Dengan demikian tersedia 1.064 tempat tidur. Hal ini berarti Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung semakin berada di atas standar WHO yang mensyaratkan 60 persen,” jelasnya.
Sedangkan tempat isolasi untuk kasus konfirmasi tanpa gejala yang terdapat di 3 Hotel, tercatat jumlah keterisian 19 kamar dari 135 kamar yang tersedia.
Dengan situasi yang terus membaik, Oded memastikan Pemkot Bandung bakal terus melaksabakan edukasi dan penegakan aturan. Hal itu agar masyarakat disiplin protokol kesehatan di berbagai kegiatan. Terutama soal penggunaan masker dan menjaga jarak.
Pengawasan dan penindakan bagi pelanggaran protokol kesehatan di berbagai aktivitas dibarengi dengan pemeriksaan Rapid Diagnostic.
“Saat ini Pemkot Bandung juga sedang melaksanakan vaksinasi tahap 2 dan 3 yaitu sasaran tenaga kesehatan yang diperluas, lansia dan pelayan publik, masyarakat rentan, umum dan remaja,” ulasnya.
“Perlu diketahui total vaksinasi program dan gotong royong tahap pertama telah diberikan kepada 1.017.825 orang atau 52,13 persen. Sedangkan vaksin tahap kedua sebanyak 587.409 orang atau 30,09 persen. Tahap ketiga (khusus tenaga kesehatan) sebanyak 2.791 orang atau 0,14 persen,” pungkasnya.**