BANDUNG – Ekpos.Com >> Guna mencapai target kekebalan komunal (herd immunity) terbentuk pada Desember 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan menggelar Gebyar Vaksinasi Covid-19 yang rencananya dilaksanakan 28 Agustus.
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Dedi Supandi, mengatakan kemampuan Jabar dalam vaksinasi semakin membaik dan terus meningkat pesat 164 ribu per hari.
“Kami terus mengejar target vaksinasi hingga 400 ribuan per hari agar Desember dapat mencapai herd immunity,” ujarnya melalui ponsel, Rabu (25/8/2021).
Diungkapkan Dedi, khusus untuk 28 Agustus nanti, target vaksinasi sebanyak 461 ribu orang sudah tercapai. Saat ini warga yang sudah terdaftar hingga 548.906 orang dan diperkirakan akan mencapai 600.000 orang.
“Mereka terdaftar di faskes, sentra vaksin, sekolah, pesantren hingga mal. Sangat antusias untuk ikut,” ungkapnya seraya menambahkan selurxuh peserta yang akan menbgikuti vaksinasi untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes)..
Acara yang digelar serentak di 27 kabupaten/kota tersebut rencananya ada 279 ribu warga dilayani di puskesmas, klinik dan rumah sakit. Kemudian 19.211 di sentra vaksinasi di beberapa daerah, 11 ribu di industri, 2.450 warga di mal, dan pusat perbelanjaan. Sedangkan sekolah bisa melayani 164 ribu.
“Program Gebyar Vaksinasi ini tidak ada bedanya dengan program vaksinasi yang sudah berjalan. Namun, kini melibatkan seluruh potensi dan komunitas agar cakupan lebih luas dan masif,”jelasnya.
Angka 500 ribu per hari sendiri, menurutnya, lahir setelah pihaknya menghitung kesamaan target, kebutuhan nakes, dan vaksinator. Lalu adanya kesamaan pada rencana kebutuhan mingguan, bulanan dan harian 27 kabupaten/kota.
“Dari kesamaan target, 27 kabupaten kota target tertinggi di Kabupaten Bogor dan terendah di Kota Banjar karena jumlah penduduknya sedikit. Lalu kita hitung berapa kebutuhan tenaga kesehatan, ada yang siap memvaksin tapi vaksinatornya tidak ada, vaksinasi butuh enam tenaga dan dua vaksinator. Jadi total nakes yang dibutuhkan 22.600 sekian se-Jawa Barat,” paparnya.
Ia mengungkapkan, terkait kebutuhan tenaga kesehatan sejauh ini dapat terpenuhi. Ia mengklaim, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), bersedia menggerakan 90 ribu petugas, lalu ada 12.500 bidan yang baru diklat siap diturunkan.
Setelah kesamaan kebutuhan nakes terpenuhi, pihaknya menghitung kebutuhan vaksin per bulan bagi 37 juta warga Jawa Barat.
“Ternyata kalau kita mapping kebutuhan untuk bulan Juli per hari 522 ribu, dengan kondisi target 68 ribu. Sekarang 180 ribu target per hari menjadi 432 ribu. Per 28 Agustus kita lakukan, kami tinggal memohon Kemenkes ditambah turunnya vaksin ke Jawa Barat baik September, Oktober, November, hingga Desember 15 juta vaksin,” katanya.
Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Dewi Sartika, mengatakan jumlah warga yang ditargetkan mendapat vaksinasi mencapai 37 juta jiwa. Sejak Januari-Agustus 2021, Jawa Barat sudah mendapatkan pasokan 16,3 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan. Dari angka tersebut, Jabar sudah melaksanakan 83 persennya.
Dibandingkan dengan provinsi lain, rata-rata vaksinasi yang dilakukan mencapai 164 ribu bahkan 180 ribu per hari.
“Kita ranking pertama vaksinasi terbanyak se-Indonesia. Ranking pertama per hari ini ada di Jawa Barat. Dua minggu terakhir Jabar melakukan percepatan yang sangat luar biasa. Kita terima vaksin per minggu di bawah 1 juta, kita harusnya 3,5 juta. Ini menjadi kendala. Dengan jumlah penduduk yang ada, maka distribusinya tidak proporsional dengan jumlah penduduk jawa barat. Itu dari Januari kemarin,” katanya.
Pihaknya pun menyiapkan semua jenis vaksin Covid-19 yang ada di Jawa Barat mulai dari Sinovac, Astrazeneca, hingga Moderna.bg