BANDUNG – Ekpos.Com >> Rohman salah satu pedagang stempel di Jalan Cikapundung, Kota Bandung mendadak sumringah, Ketika Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana memberinya sembako, Selasa (7/9/2021).
Bukan hanya dirinya ratusan pedagang lain pun sama mendapatkan bantuan sembako dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Alhamdulillah, kami senang mendapat bantuan. Terima kasih Pemerintah Kota Bandung,” ucap Rohman.
Ia mengaku senang karena mendapat bantuan, pasalnya selama masa PPKM hingga saat ini pendapatan dari usaha berjualan stempel sangat memprihatinkan.
“Terkadang dari langganan ada pendapatan Rp100 ribu, kadang lebih. Tapi kalau sekarang jauh, dapat Rp50 ribu sehari juga susah,” akunya.
Bantuan sembako yang disalurkan kepada para PKL Cap dan buku di Cikapundung binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung tersebut, titipan PT. Summarecon kepada Pemkot Bandung. Bantuan diberikan kepada para PKL di bawah
“Hari ini kebetulan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung mendapat bantuan dari Summarecon Bandung sebanyak 600 paket sembako. Ini kita distribusikan kepada para PKL binaan Pemkot Bandung melalui Satgasus PKL,” ucap Yana saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada salahseorang pedagang.
Ia berharap bantuan tersebut bisa membantu para PKL dalam pemulihan ekonomi setelah dibukanya relaksasi ekonomi di masa PPKM level 3 ini.
Yana mengungkapkan, relaksasi yang diberikan di masa PPKM Level 3 masih mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
“Minggu ini akan ada ratas (rapat terbatas) untuk evaluasi relaksasi yang sudah diberikan kepada pelaku ekonomi maupun sosial yang ada di Kota Bandung. Apakah akan diperluas kapasitas dan waktunya, nanti berdasarkan hasil analisa yang dilakukan temen temen dinas terkait,” jelasnya.
Untuk itu, Yana pun kembali mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat Kota Bandung untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat minimal 3M.
“Meskipun secara indikator menunjukan pandemi covid-19 di Kota Bandung relatif terkendali bahkan menurun, kami ingatkan bahwa pandemi ini belum selesai. Tetap prokes ketat, jangan abai terhadap prokes minimal 3M. Insyaallah kita semua sehat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, pemberian bantuan ini adalah bentuk kepedulian Pemkot Bandung terhadap para PKL yang merupakan kekuatan ekonomi dari sektor informal yang terdampak covid-19 terutama para PKL yang berjualan buku dan stempel.
“PKL kuliner sudah lumayan mulai bangkit. Setelah dievaluasi, terlihat sudah mulai berjalan aktivitasnya dan kembali normal. Tapi untuk (PKL) stempel ini memang berjalan di tempat cenderung menurun,” kata Atet
“Total bantuan yang didistribusikan sebanyak 43 sembako bagi PKL stempel dan buku di jalan Cikapundung,” tambahnya.
Atet mengungkapkan, selain bantuan sembako, pihaknya pun akan memberikan bantuan pelatihan bagi PKL agar para PKL binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, mudah mendapatkan bantuan keuangan dari perbankan maupun non perbankan.
“Para pelaku PKL binaan ini diberikan pemahaman tentang strategi berjualan yang baik. Terutama bagaimana menumbuhkan rasa tertib dan tidak melanggar aturan, mengubah sikap mental para PKL jadi entrepreneur atau pedagang formal,” ungkap Atet.
“Sekarang susah mau cari bantuan, alamat jualannya tidak jelas. Tapi setelah dibina dan menjadi pedagang formal bisa dapat pinjaman dari bank atau non bank. Insyaallah bisa sukses,” tuturnya. **