Jakarta – ekpos.com – Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98, Sayed Junaidi Rizaldi menyayangkan beberapa pihak yang nyinyir negatif terhadap apa yang dilakukan Pihak Kepolisian di Kota Blitar terkait mengamankan seorang pria yang membentangkan spanduknya ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Blitar, Selasa (7/9/2021).
“Sayangnya, kunjungan ini diwarnai penangkapan polisi kepada seorang pria.
Penangkapan ini bermula ketika pria itu tiba-tiba membentangkan spanduk saat mobil Jokowi meninggalkan area PIPP tersebut,” ungkapnya.
Pria itu muncul di tengah kerumunan warga, tepat saat Jokowi sedang melambai tangan dari kaca jendela mobilnya.
“Ditangkap itu langkah preventif petugas kepolisian, bukan untk proses hukum, seperti halnya ketika rombongan lewat kendaraan lain dihentikan,” ujar lulusan Pasca sarjana UI ini.
“Jadi jangan juga asal bunyi dalam menanggapi kejadian tersebut, karena memang ada protap terhadap pengamanan Presiden,” tegas pengagas gerakan Fokus Indonesia Gemilang ini.
Dikutip dari Kompas.com, adapun spanduk yang dibawa pria ini bertuliskan “Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar. Diduga, pria tersebut adalah seorang perternak ayam di Blitar”.
“Yang dilakukan Polisi adalah mengantisipasi segala kemungkinan agar aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan Presiden terjamin, itu protokol yang harus dilakukan oleh semua kepolisian di negara manapun,” tegas Pakcik lagi sambil menutup pembicaraan. (Red).