Doni Monardo KSP, Jaksa Agung Diganti

Jakarta – ekpos.com – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas mengatakan, sudah hampir dapat dipastikan KASAL Yudo Margono menggantikan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI yang diperkirakan akan dilantik pada bulan Oktober 2021.

“Wakil Presiden Ma’ruf Amin saja pada sambutan pada dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Banten tanpa sengaja menyebut Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang dapat dimaknai sebagai bocoran calon panglima TNI,” ujar dosen di salah satu perguruan tinggi Jakarta ini, Selasa (21/9).

“Hal ini bukannya aneh, karena ini pesan verbal kok, dan tentu sudah ada komunikasi Presiden Jokowi dengan Wapres Ma’ruf Amin,” ujar putra Batak ini.

Hadi yang akan mengakhiri kariernya di TNI akan masuk dalam Kabinet Jokowi-Amin, Hadi berpotensi menggantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan.

Lebih lanjut, lagi Fernando mengatakan, ada yang menarik bahwa, Jenderal Doni Monardo berpeluang menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden, karena beliau dinilai mampu cepat dan sigap mengendalikan situasi, terbukti ketika menjadi Ka. BNPB beberapa waktu lalu dan Doni cenderung diterima di semua kalangan, tentu ini efektif bagi Jokowi untuk menghadapi 2024.

“Moeldoko yang sebelumnya sebagai Kepala Kantor Staf Presiden akan diangkat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang ini, tentu karena Sofyan Jalil kinerjanya kurang dirasakan dan faksinya JK,” tegas Fernando.

Fernando juga mengatakan, ST Burhanuddin akan dicopot sebagai Jaksa Agung karena bagi Jokowi, Burhanuddin menjadi beban soal penangganan pelanggaran HAM tragedi semanggi dan trisakti, sebagai penggantinya Presiden Jokowi akan tetap pilih dari internal Kejaksaan untuk menjadi Jaksa Agung.

“Saya tegaskan soal Jubir yang menjadi prioritas Jokowi juga karena selama ini Fajroel belum mampu menterjemahkan pemikiran Jokowi, maka biar elegan Fajroel di Dubeskan tapi siapa pengganti Fajroel Rachman, nah Jokowi akan memilih Jubir yang die heart, militan, tentunya cerdas dan mampu menterjemahkan pemikiran Jokowi. Posisi yang sesuai kriteria ini adalah kalangan aktivis 98, yang sudah teruji soal jaringam, militan dan loyalitas serta sudah terbiasa mengelola situasi,” tegas alumni pascasarjana Universitas Indonesia ini.

Beberapa waktu yang lalu memang beredar nama-nama Aktifis 98 yang layak jadi Jubir Presiden maupun staff khusus Presiden, nama tersebut seperti Sayed Junaidi Rizaldi atau yang biasa disapa PakCik, Wahab Talaohu, Eli Salomo dan juga Adian Napitupulu.

“Tentu kita berharap reshuffle akan memberikan energi baru bagi pemerintahan Jokowi-Amin untuk bangkit pasca pandemi covid-19,” ujar Fernando menutup pembicaraannya. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Kades Tempuran: Agar TMMD Cepat Selesai, Seluruh Warga Dikerahkan Bantu TNI

Next Article

Inilah Mainan yang Cocok untuk Anak Anda

Related Posts