BANDUNG, Ekpos.Com >> Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna salut atas kolaborasi antar umat beragama untuk mengakselerasi vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung.
Pengurus Gereja, Pengurus Masjid, dan pihak lainnya menyelenggarakan vaksinasi massal di Yayasan Gandarusa di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (6/10/2021).
Targetnya, dapat memvaksin sekitar 1.300 orang.
“Kolaborasi itu sangat luar biasa, kerukunan hidup beragama di Kota Bandung sangat luar biasa. Ini yang semakin membahagiakan. Dan ini akan terus mengakselerasi semua gerakan di Puskesmas itu sekarang untuk vaksinasi serempak,” katanya, saat meninjau langsung ke lokasi.
Selain di lokasi tersebut, Ema juga meninjau vaksinasi di Pasar Caringin.
Di kesempatan itu, Ema mengungkapkan, ketersediaan vaksin di Kota Bandung melebihi target yang ditetapkan, yakni 1.952.358 warga Kota Bandung.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi di kedua tempat tersebut sangat baik. Untuk di Pasar Caringin targetnya sekitar 300 orang dari 1.700 pedagang, karena sisanya telah divaksin, yang berarti para pedagang pasar bisa segera terbangun imunitas yang baik.
Ema mengungkapkan, meski lebih dari 1,6 juta warga Kota Bandung telah divaksin, dengan target 1,9 juta akselerasi tetap dilakukan untuk mencapai target hingga akhir tahun 2021.
“Ini bagian dari akselerasi vaksin, kita masih punya target 1.952.358, sekarang ini sudah di angka 85,74 persen,” ucapnya.
“Kalau berbicara vaksinnya, saya mendapatkan laporan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, aman. Di kita masih ada 574.000, artinya suplai lebih besar daripada ‘demand’,” lanjutnya.
Ema pun optimis, paling lambat Desember 2021 nanti, 100 persen pemberian vaksin dosis satu dan dua dapat tercapai, dan Petugas Kesehatan, Petugas Publik, Aparat Keamanan pun umumnya sudah divaksin dua dosis.
Terkait vaksinasi untuk pedagang pasar, Ema mengatakan para pedagang di suatu pasar tidak semua identik merupakan warga Kota Bandung.
Sehingga yang jadi kendala pada pendataan pedagang pasar yang sudah divaksin adalah informasi atau mereka yang tidak melaporkan ke pengelola pasar tersebut.
“Ini yang tadi kita mintakan, saya contohkan di Pasar Caringin ada 1.700 pedagang . Mereka tempatnya di blok-blok. Di setiap blok itu artinya minimal ada satu orang dari Satgas,” ucap Ema.
“Satgas ini selain mengawasi aktivitas mereka dalam keseharian, juga dimintakan data, mungkin saja ada masyarakat pedagang yang belum melaporkan,” lanjutnya.
Ia mengatakan dari 1.700 pedangan di Pasar Caringin, penduduk Kota Bandungnya sekitar 20 persen, sehingga 80 persennya kebanyakan dari daerah sekitar Kota Bandung atau Bandung Raya.
“Mungkin penduduk Baleendah, Soreang, dagang di sini. Tapi tidak masalah, yang penting informasi ke kita terlaporkan,” ucapnya.