Bandung,-Ekpos.com
UIN Sunan Gunung Djati Bandung teken penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Tabungan Negara (BTN) yang berlangsung di gedung O. Djauharuddin AR, Kamis (14/10/2021).
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si dengan Kepala Divisi Unit Usaha Syariah Bank Tabungan Negara, Alex Sofyan Nur.
Kepala Divisi Unit Usaha Syariah BTN menjelaskan kehadiran ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam rangka mensejahterakan umat dan mensyiarkan ekonomi syariah.
“Sebelumnya saya atas nama BTN, memohon maaf yang sebesar-besarnya yang sedianya Pa Direksi BTN bisa hadir, tapi karena ada keperluan yang tidak bisa diwakili akhirnya tidak bisa hadir dalam penandatanganan MoU ini. Tentunya sesuatu kebanggaan atas penendatangan ini untuk membangun bisnis. Meskipun keberadaan kami masih berbentuk Unit Usaha Syariah,” tegasnya.
Menurutnya, sinergi antara BTN dengan UIN Sunan Gunung Bandung dapat memberikan layanan terhadap peningkatan ekonomi secara konvensional maupun ekonomi syariah. “Kami bersilaturahmi ini untuk meningkatkan bisnis dan digitalisasi kedepan, perkembangan ekonomi syariah,” paparnya.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M. Si sangat mengapresiasi ikhtiar Bank Tabungan Negara untuk mengembangkan perekonomian syariah, menebar nilai-nilai kebaikan yang Islami dan memberikan manfaat bersama terhadap umat.
“Saya atas nama pimpinan mengucapkan terimakasih atas dilakukan MoU ini, khususnya atas kehadiran perumahan dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ini membuka ruang bagi BTN untuk mewujudkan perumahan UIN,” tandasnya.
Rektor menegaskan kerjasama di bidang pembiayaan, pendanaan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan Islam.
“MoU ini tidak hanya berhenti pada penandatanganan di atas kertas, tapi saling membesarkan. Saya jamin ketika kerjasama dan sama-sama bekerja untuk saling memberikan manfaat bagi dirinya, lingkungan, kampus pasti akan mendapatkan ruang di tengah masyarakat. Sebagai contoh untuk di lingkungan kampus, distingsi mahasiswa terbaik di FEBI diharapkan bisa magang di BTN. Kehadiran ULP Psikologi, dengan polanya dapat terukur soal keberagamannya yang giat jadi moderasi beragama, kebangsaan. Oleh karena itu, MoU ini tidak hanya berhenti pada aspek ekonomi, tapi harus merambah ke aspek lain, terutama aspek kebangsaan dan keagamaan agar tidak muncul yang terpapar radikalisme,” jelasnya.***SAL