BANDUNG, Ekpos.Com >> Bandung lautan sampah dalam sepekan terakhir ini menjadi tamparan bagi kepemimpinan Oded dan Yana. Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggelorakan program Kang Pisman, Kang (kurangi sampah makanan), Pis (pilah sampah) dan Man (manfaatkan sampah menjadi nilai jual).
Kini Kang Pisman seolah hanya menjadi selogan saja tanpa mampu berbuat apa-apa Ketika tumpukan sampah terjadi di setiap peloksok Kota Bandung.
Yang lebih menarik tumpukan sampah tersebut terjadi akibat anggaran bahan bakar minyak (BBM) truk pengangkut sampah sudah habis karena terdampak recofushing dan dialihkan untuk penanggulangan pandemic covid-19.
Pantauan di Tempat Penampungan Sampah (TPS) sementra di kawasan Punclut, tum[ukan sampah hingga meluber ke pinggir jalan dan menebar bau yang menyengat. Akbiatnya aktifitas pedagang kaki lima yang biasa mangkal di lokasi tersebut saat week and pun terganggu.
Namun karena terdesak kebutuhan, mereka terpaksa bertahan meski pun sesekali harus menutup hidungnya walaupun sudah bermasker.
“Ya mau gimana lagi, walaupun bau menyengat dan mengganggu pernafasan. Keluarga di rumah kan butuh biaya. Ya kalau bisa segera diangkutlah sampahnya, kami kan memberikan iuran,”harap salah seorang pedagang mainan yang enggan disebutkan Namanya, Minggu (7/11/2021).
Ungkapan serupa dilontarkan Kurniasih (52) warga Jalan Lamping, Bandung. Kedatanganya ke Punclut untuk memang biasa dilakukan olehnya untuk sekedar berolahraga ringan sekalian belanja kebutuhan dapur.
“Kalau beginimah bagaimana mau sehat, yang pasti bau sampah,” gerutunya seraya berharap ada langkah nyata dari pemerintah atau dinas terkait untuk segera mengangkut tumpukan sampah.
Berdasarkan surat edaran yang ditujukan kepada Wali Kota dan seluruh perangkat daerah hingga camat dan lurah, lautan sampah di Kota Bandung terjadi akibat alat berat di TPS Sari Mukti berhenti beroperasi karena kehabisan BBM.
Konon katanya UPT PSTR Propinsi Jabar sebagai pengelola TPA Sarimukti, kehabisan anggaran operasional karena dialihkan untuk penanganan covid-19.
Akibatnya sejak tanggal 5-6 November 2021terjadi antrian Panjang hingga 5 km, termasuk 57 truk pengankut sampah milik Kota Bandung.
Untuk antisipasi penumpukan lebih banyak lagi di TPS ataupun Container Mobile, dihimbau agar masyarakat untuk sementara menahan untuk membuang sampahnya ke TPS/container mobile.bg