SOREANG – Keberadaan Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) di Kabupaten Bandung hendaknya mampu berkontribusi terhadap pembangunan dan peka terhadap permasalahan yang terjadi di wilayah kerjanya.
Sebagaimana yang tersirat di dalam lagu mars PPLIPI dan sebagaimana yang tertuang dalam visi misinya, dalam melangkah dan menjalankan program, anggota PPLIPI hendaknya paham apa itu PPLIPI. Kalau sudah paham, maka banyak yang bisa dilakukan.
Hal itu ditegaskan Ketua PPLIPI DPW Jawa Barat, Hj. Lina Marlina Ruzhan, SE., saat pelantikan pengurus PPLIPI di Kabupaten Bandung, yang digelar di rumah dinas Bupati Bandung, Selasa (9/11/2021).
Disampaikan Hj. Lina Marlina, potensi anggota PPLIPI yang terdiri dari para perempuan hebat dan dari berbagai profesi itu, bisa menyumbangkan pikiran dan karya untuk berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Bandung, terutama dalam bidang pemberdayaan perempuan.
Apalagi PPLIPI dibawah kepemimpinan Hj. Emma Dety Permanawati S.Pd.I., MM yang notabene istri dari Bupati Bandung, Ketua PPLIPI DPW Jabar percaya, akan mampu membawa gerbong organisasi PPLIPI yang akan membuat Kabupaten Bandung semakin Bedas, ungkap Hj. Lina.
Pada pelantikan itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Bandung, H. M. Haerun, SH., MH., menyambut baik adanya PPLIPI di Kabupaten Bandung dan mengharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap permasalahan perempuan dengan memberikan solusi dan memecahkan permasalahan.
Menurut Haerun yang di kepengurusan PPLIPI menjadi penasehat, wilayah Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana banjir dan longsor, karena sebagian besar merupakan daerah pegunungan.
Disampaikan Haerun, penduduk Kabupaten Bandung sebanyak 3,6 juta orang, 49 % lebih adalah perempuan. Jadi kaum perempuan lebih sedikit daripada kaum laki-laki, katanya.
Namun Haerun merasa prihatin, walau jumlah kaum perempuan sedikit tapi angka perceraian di Kabupaten Bandung sangat tinggi. Tahun 2020 tercatat angka perceraian mencapai 25 ribu orang. Hal ini jelas mempengaruhi ketahanan keluarga, karena masalah ketahanan keluarga memegang peranan sangat penting dalam membangun masyarakat.
Oleh karena itu, Haerun berharap dengan dilantiknya pengurus PPLIPI DPC kabupaten Bandung, kiranya bisa memberikan kontribusi dan karya, bersinergi dengan program pemerintah untuk membangun masyarakat yang semakin BEDAS.
Perempuan di Kabupaten Bandung akan semakin BEDAS, ditegaskan juga oleh Ketua PPLIPI DPC Kabupaten Bandung yang baru dilantik Emma Dety Permanawati.
Emma berharap, PPLIPI DPC Kabupaten Bandung dengan 23 pengurus dan 8 komisi di bawah kepemimpinannya, akan mampu membuat masyarakat khususnya kaum perempuan kian BEDAS Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejatera.
Jajaran pengurus PPLIPI DPC Kabupaten Bandung tersebut merupakan perempuan-perempuan yang mempunyai latar belakang berbeda baik dari profesi maupun dari segi umur.
“Ada dari kalangan legislatif, aktivis perempuan, kesehatan, pendidik, IRT, psikolog, pelaku UMKM, tenaga kesehatan, dsb,” jelas Emma antusias.
Selaku Ketua PPLIPI Jabar, Lina mengucapkan selamat bekerja kepada pengurus DPC Kabupaten Bandung dan mengingatkan masih ada PR yang masih menunggu, yaitu pembentukan pengurus PPLIPI tingkat ranting Kecamatan.
“Bila PPLIPI sudah sampai ke tingkat kecamatan, PPLIPI kian dikenal publik, maka bukan tak mustahil jika PPLIPI DPC Kabupaten Bandung kian dikenal secara luas dan kian BEDAS. (SS)