BANDUNG, Ekpos.Com >> Gara-gara tumpahkan kopi, nyawa MI (16) melayang akibat dikeroyok oleh anak muda putus sekolah, di Jalan Aceh, Kota Bandung.
Korban yang masih berstatus sebagai siswa sekolah menengah atas (SMA) itu tewas akibat tiga luka tusukan di badanya. Sementara ke tiga pelaku berhasil diamankan petugas Polsek Bandung wetan setelah sempat buron.
Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Asep Saepudin mengatakan, peristiwa pengeroyokan korban terjadi pada 10 Oktober 2021 malam. Saat itu MI bersama kawannya TM (16) sedang nongkrong di Jalan Belitung. Kemudian, VS datang bermaksud meminjam alat untuk membuka kartu ponselnya.
“Namun salah satu kelompok korban ini menyampaikan, yang ada hanya tusuk sate saja,” terang Asep, saat gelar perkara di Polsek Bandung Wetan, Sabtu (27/11/2021).
Namun saat yang bersamaan secara tak sengaja VS menumpahkan secangkir kopi milik kelompok MI dan TM. Akibatnya terjadilah saling adu mulut yang akhirnya berbuntut menjadi perkelahian.
“Awalnya, perkelahian itu hanya melibatkan VS dan MI. Namun, dua orang rekan VS yakni SP dan IA ikut membantu mengeroyok MI,” ungkapnya.
Saat perkelahian, VS ternyata membawa senjata tajam dan langsung menghujani MI dengan tiga tusukan. Bahkan tak hanya MI, TM yang berupaya membantu MI juga terkena luka tusukan.
“Para korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawa MI tidak terselamatkan. Sedangkan TM berhasil ditolong tim medis rumah sakit,”ucapnya.
Dikatakan Asep, dari hasil pemeriksaan, VS diketahui sudah menyiapkan pisau yang dibawa dari rumahnya untuk berjaga-jaga.
“Diketahui pisau itu sudah disiapkan pelaku alasanya untuk jaga-jaga,” katanya.
Akibat perbuatanya, ketiganya dijerat Pasal 338 Jo 170 KUHP karena telah mengakibatkan seseorang meninggal dunia dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
