Kendal – ekpos.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Tengah meluncurkan bantuan permodalan tanpa agunan bagi pelaku UMKM. Upaya ini dilakukan untuk pemulihan ekomoni yang terdampak pandemi Covid-19.
Ketua Umum Kadin Jateng Paradigma Baru, Ali Abdul Rohman mengungkapkan, bantuan permodalan tanpa agunan dari BKK Jateng bersama Kadin Indonesia Jawa Tengah merupakan pilot project untuk membantu para pelaku UMKM di Jawa Tengah.
“Bantuan ini dimulai dengan Kadin UMKM Kendal kepada para UMKM. Ini merupakan pilot project,” katanya kepada wartawan melalui video yang dikirim, Rabu (01/12/21).
Ia mengkalim, bantuan permodalan tanpa agunan yang mungkin ini kali pertama Indonesia untuk pelaku UMKM semakin bangkit dan menggeliat.
“Semoga para UMKM di Kendal ini bisa bangkit dan menggeliat. “Ini pilot project. Jika progresnya bagus, di tahun 2022 akan kita masifkan di 35 Kabupaten/Kota Se-Jateng,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin UMKM Kendal, Adhi Hariawan menuturkan, di Kabupaten Kendal terdapat ribuan UMKM, yang tercatat di Dinas Perindustrian Kabupaten Kendal sedikit ada 3.098 UMKM dan yang sudah terdata dan masuk jaringan Kadin UMKM Kendal ada 300 UMKM. “Terkait bantuan permodalan ini, ada 50 UMKM yang mengajukan. Mungkin kurang persyaratan, dari 50 ada 39 yang memenuhi persyaratan dan hari ini mendapat bantuan,” ucap Adhi kepada awak media disela acara berlangsung kemarin.
Adhi melanjutkan, Kadin UMKM Kendal juga sudah melakukan MoU dengan pihak modern market untuk menyediakan rak khusus untuk produk UMKM sebagai tambahan solusi pemasaran.
Untuk itu, ia mengajukan syarat untuk masuk pasar modern yang lebih lunak, “Jadi sementara waktu hanya dengan PIRT saja mereka sudah bisa masuk ke modern market, dan beberapa memang sudah masuk,” urainya
Kedepan, pihaknya juga terus mendampingi perizinan lain seperti sertifikasi halal, yang sudah lebih siap juga bisa mendapatkan izin pengawasan dari BPPOM.
Selain itu, dirinya juga menyebut Bupati Kendal mengapresiasi UMKM dengan mall perizinan terpadu.
“Semua izin yang diperlukan untuk UMKM khususnya dan masyarakat Kendal umumnya, juga para calon investor yang akan masuk ke Kendal, cukup masuk dalam satu gedung seluruh proses perizinan berada dalam satu ruangan. Jadi, mereka tidak perlu lagi harus pindah dalam beberapa kantor. Ini sudah cukup dalam satu ruangan,” ungkap Adhi
Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki yang hadir dan menyempatkan diri untuk berdialog langsung kepada beberapa pelaku UMKM. Usai mendapat informasi di lapangan, dia berkomitmen bahwa Pemerintah Kabupaten Kendal akan memberikan perhatian kepada para UMKM Kendal, mulai dari pembinaan, produk hingga pemasaran. “Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen memajukan UMKM Kendal. Di Kendal ada lebih dari 3000 UMKM, ini luar biasa, bahkan ada yang pemasarannya sudah sampai luar negeri, ada yang sampai Amerika,” ucapnya
Wabup juga mengapresiasi bantuan permodalan dari BKK Jateng tanpa agunan yang berkolaborasi dengan Kadin UMKM Kendal. “Ini satu-satunya di Indonesia,” klaimnya.
Sementara itu, pemilik usaha catering, Dewi Rosidah dari Jungsemi Kangkung Kendal yang mendadak sepi job, karena tidak ada kegiatan masyarakat yang membutuhkan karena dampak pandemi mengaku senang atas bantuan permodalan dari BKK Jateng dan Kadin UMKM Kendal.
“Persyaratannya cuma KTP sama KK, dengan angsuran 200 untuk kredit 5 Juta selama 2 tahun. Mulanya sempat jatuh karena Corona. Alhamdulillah ini bisa bangkit kembali,” pungkasnya. (Red).