Jakarta – ekpos.com – Menjawab tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di masa pandemi COVID-19 saat ini, Kementerian Kominfo bersinergi dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama mitra utama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) melalui Program Literasi Digital Nasional “Indonesia Makin Cakap Digital 2021” meluncurkan aplikasi SahabatGuru di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Pada acara peluncuran yang diselenggarakan pada (Senin, 29 November 2021) juga diselenggarakan sebuah webinar yang mengambil topik “Platform Pembelajaran Digital Sebagai Sarana Pembelajaran Modern Guru”.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini menyebabkan munculnya era disrupsi. Anggota DPR Komisi XI, H. Charles Meikyansah, S.Sos., M.I.Kom menekankan setidaknya ada dua kata kunci untuk memahami era disrupsi, yakni pertama inovasi dengan cepat, beragam, dan semakin banyak jumlahnya, dan kedua adalah perubahan fundamental dari pola lama menuju cara baru.
Namun beliau mengatakan pula bahwa, inovasi dan perubahan fundamental ini harus dilakukan dengan bijak agar tidak membawa pengaruh buruk.
Lebih jauh beliau memaparkan bonus demografi yang dialami Indonesia saat ini tidak hanya dapat menjadi berkah, namun juga berpotensi menjadi musibah. Peningkatan kualitas pendidikan menjadi kunci untuk dapat melalui apa yang diprediksi para ekonom sebagai “middle income trap” atau jebakan penghasilan kelas menengah, dan dapat menghasilkan generasi penerus yang dapat menepati janji-janji kemerdekaan.
Menghadapi kondisi saat ini memang tidaklah mudah, namun kondisi yang sama juga mempunyai sisi positif. Kondisi ini mendorong semua pihak untuk beradaptasi dan berperan aktif dalam menghadapi revolusi industri 4.0. “Hal ini menyebabkan terjadinya transformasi digital pada proses pembelajaran. Seluruh guru mau tidak mau harus belajar dan mengakrabkan diri dengan teknologi informasi,” demikian disampaikan Ibu Septriana Tangkary, S.E., M.M., Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo RI.
Di sisi lain, Bupati Batang, H. Wihaji, S.Ag., M.Pd menegaskan, jangan sampai teknologi menjadi masalah baru dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan para guru dan siswa dalam menjalani proses belajar-mengajar. Hal ini menjadi tugas bagi para ahli digital untuk menemukan terobosan baru serta sistem digital yang efektif, efisien, dan sederhana bagi para guru terutama yang berada di daerah.
Pada kondisi global yang sedang mengalami re-setting dari kondisi normal ke kondisi new normal seperti saat ini, Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang juga merupakan inisiator program Sahabat Guru, Dr. Himmatul Hasanah, M.P. menekankan dunia pendidikan harus siap bertransformasi apabila tidak ingin tertinggal dan tergilas pada era disrupsi. Beberapa masalah internal yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, yaitu masalah kurangnya tenaga pendidik, anggaran P3K yang dinilai memberatkan pemerintah daerah, serta rendahnya kompetensi guru menjadi dasar hadirnya aplikasi SahabatGuru. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi media advokasi, memberikan inspirasi, serta berperan dalam pengembangan kompetensi guru di berbagai daerah di Indonesia.
Sebagai respon terhadap pesan penting dari Presiden RI untuk meningkatkan standar kompetensi guru, APKASI bersama YPAN sebagai mitra utama telah menyapa 106.000 guru di Indonesia melalui program unggulan “Matematika Menyenangkan” dan “English Cepat”. Melalui program unggulan ini, APKASI menawarkan metode mengajar baru bagi para guru di berbagai kabupaten di Indonesia. “Saat ini digital sudah menjadi sebuah keharusan dan menjadi tantangan di masa depan terutama di tengah situasi pandemi COVID-19,” demikian ditekankan Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan APKASI – Bupati Batu Bara, Ir. H. Zahir, M.AP melalui sambutannya membuka acara ini.
Beliau berharap, materi yang disampaikan pada webinar ini dapat menjadi inspirasi bagi para guru.
Melalui aplikasi Sahabat Guru yang diluncurkan oleh APKASI bersama YPAN, beliau juga berharap dapat memudahkan guru dalam mencari literatur maupun bahan-bahan yang diperlukan dalam dalam proses belajar-mengajar.
Webinar yang dihadiri oleh guru-guru di wilayah Kabupaten Batang juga menghadirkan pembicara dari tokoh pemuda yang juga peneliti Populis Institute, Jakfar Siddik, serta Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof. Dr. Suyanto, M.M yang memaparkan pentingnya pendidikan karakter untuk mendorong keterampilan 4C peserta didik di era digital. (Bng).