Bandung – ekpos.com – Sektor 7 Citarum Harum terus konsisten dalam menjalankan program pemerintah, demi tercapainya program tersebut berbagai taktik dan cara apapun dilakukan.
Usai melaksanakan kegiatan, Dansektor 7 Satgas Citarum, Kolonel Inf Jefson Marisano kepada media mengatakan, Kami melaksanakan kegiatan kunjungan Ketua Harian Satgas Citarum Bapak Purnawiran Mayjen Dedi Kusnadi Tamim bersama beberapa pejabat – pejabat diantaranya DLH Propinsi, DLH Kabupaten Bandung, BBWS, serta komunitas Arum Jeram. “Kegiatan ini dalam rangka mengecek atau menyusuri sungai Citarum ini sampai dimana keberadaannya. Star dari sub sektor Pangauban dan pinis di Nanjung,” ungkapnya, Rabu (15/12/2021).
Lanjutnya, lebih kurang delapan kilometer dengan menggunakan tiga perahu karet dan satu perahu katamaran. “Adapun kegiatan ini sekaligus mengevaluasi kegiatan Satgas Citarum ini di akhir Tahun 2021, yang nantinya bisa untuk diperbaiki di tahun 2022,” ujarnya.
“Sebagai bahan evaluasi yang ditemukan adalah sedimen. Wilayah sungai Citarum sudah mulai kelihatan sedimennya hal itu disebabkan karena hampir setiap hari hujan sehingga membawa sedimen, lumpur, yang menumpuk. Kemudian juga ditemukan masih ada tumpukan sampah, di dua titik,” ucapnya.
Untuk wilayah sektor 7 sendiri, mulai batas jembatan Dayeuhkolot sampai dengan batas jembatan cilampeni katapang dan berbicara masalah limbah, sekarang untuk pabrik sudah mulai disiplin, tidak lagi membuang limbahnya karena sudah ada sosialisasi baik dari LH, maupun dari sektor 7 sendiri, mengecek kepabrik – pabrik, kemudian melihat sampai sejauh mana ipal nya, yang masih belum sempurna disempurnakan, yang belum ada segera dibuatkan ipal nya.
Sedangkan untuk sampah sendiri inilah warga masyarakat sampai detik ini masih ada yang belum disiplin, tentang pembuangan sampah. “Tetapi kami sudah berusaha memberikan sosialisasi ke sub sektor masing – masing, dan memberikan tulisan agar jangan membuang sampah sembarangan,” katanya.
Menurutnya, ada permasalahan baru muncul yaitu anak sungai sungainya. Kebetulan anak sungai yang ada di wilayah sektor 7 itu ada tiga, yaitu Cisangkuy lama, Cisangkuy baru, dua sungai ini berasal dari Pangalengan, tentunya dari Pangalengan ini membawa sampah, masuklah ke sungai Citarum, akhirnya di katakanlah sungai Citarum belum bersih, padahal itu anak sungai. “Yang satu lagi anak sungai citepus, lebih parah lagi , manakala musim hujan luar biasanya sampah dari kota Bandung, muaranya dari sungai citepus masuk ke sungai Citarum. Mau tidak mau saya siapkan dua truk mengambil sampah itu baru kita buang,” ucapnya.
Dansektor 7 mengaku, sudah berkoordinasi kepada sektor 21, karena dua anak sungai ini wilayah sektor 21 dan sektor 22 Kota Bandung, agar terus secara kontinyu memberikan sosialisasi. “Terutama kepada rumah – rumah yang mepet dengan sungai tidak membuang sampah ke sungai,” pungkasnya. (Umr).