JAKARTA- Ekpos.com
Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan 34.555 Madrasah dari Sabang sampai Mauroke siap menyelengarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas Januari 2022.
“Dengan dasar SKB 4 Menteri, awal tahun 2022 kita (madrasah) wajib menyelenggarakan tatap muka, kecuali yang kondisinya sangat memaksa misalnya di PPKM level 4,” kata Ditjen PAUD Dikdasmen, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (Dit. KSKK) Kemenag, Ahmad Hidayatullah saat webinar yang disiarkan akun YouTube Ditjen PAUD Dikdasmen, Senin (3/1/2022).
Menurutnya PTM Terbatas sudah bisa dilakukan karena perkembangan kasus covid menurun. Indikatornya angka kasus yang rendah dan gerakan vaksinasi yang sudah mencapai batas minimal.
Ahmad mengungkapkan data bahwa dari Sabang sampai Merauke, sampai hari ini sudah ada madrasah yang lulus verifikasi sebanyak 34.555 atau 41,37% dari total 83.528 madrasah.
Secara ekplisit madrasah tersebut sudah siap menyelenggarakan PTM Terbatas 2022 berdasarkan SKB 4 Menteri.Dan, yang menyatakan siap setelah memenuhi syarat tapi masih dalam proses verifikasi sebanyak 48.459 atau 58.01%
” Dari data, yang masih harus belajar dari rumah sebanyak 514 madrasah atau hanya 0,62%. Dengan demikian maka sudah 99% madrasah sudah siap tatap muka,” tegas Ahmad.
Menurut Ahmad 4 prosedur penyelenggaraan PTM Terbatas yakni:
- Berpedoman pada SK Bersama 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran
“Kita tidak boleh membuat persyaratan-persyaratan baru, kita harus bisa menjalankan semaksimal mungkin SKB 4 Menteri ini,” paparnya.
- Selain itu, Ahmad juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan tingkat PPKM dan mendorong capaian vaksinasi untuk warga dan lansia di daerah madrasah
- Pemulihan Belajar secara Inovatif dengan memperhatikan prinsip kesehatan dan keselamatan
Meski sudah bisa belajar 100% namun menurut Ahmad pembelajaran masih terbatas durasi tertentu. Itu artinya perlu melakukan pembelajaran yang inovatif.
“Jangan sampai tugas-tugas melampaui batas maksimal sehingga anak belajar sampai larut malam,” jelasnya.
- Pengisian Aplikasi ‘Daftar Periksa’ dan ‘SIAP BELAJAR’
“Dengan semua kebijakan yang ada kita ciptakan siswa belajar nyaman dan bermakna dengan kreasi dan inovasi dari guru-guru sehingga model pembelajaran kolaborasi berbasis proyek perlu diefektifkan guna memaksimalkan waktu,” ujar Ahmad
*** Kadafi/dtk.