BOGOR, Ekpos.Com >> Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi memberikan pembinaan kepada kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK/SLB di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, di SMAN 6 Bogor, Jln. Walet No.13, Tanah Sereal, Kota Bogor, Selasa (12/1/2022).
Pembinaan dilakujkan Kadisdik usai dirinya meluncurkan program pelatihan bisnis digital “Kelas Perdana Kurikulum Bisnis Digital” untuk 26.000 siswa SMK se-Jabar bekerja sama dengan Shopee.
Kadisdik mengatakan, pihaknya sudah melakukan mapping tentang pemerataan pengawas.
“Kebijakan ini muncul by data. Karena, ada pengawas di satu KCD 1 banding 6, ada juga 1 banding 42, bahkan ada 1 banding 66. Itu masukan riil,” jelasnya.
Menurut Kadisdik, tidak meratanya jumlah pengawas ini karena tidak ada pengawasan terhadap sekolah, termasuk perbandingan dengan jumlah siswanya.
“Pemerataan sudah saya pertimbangkan, 61 pengawas di tahun 2022 akan pensiun. Juga diperhitungkan dengan faktor usia menjelang pensiun agar tidak terkumpul di satu KCD pensiun semua,” ungkapnya.
Kalaupun tahun 2022 ada yang pensiun di KCD II, lanjut Kadisdik, dijamin tidak akan ada kekurangan pengawas sampai 1 berbanding 40 karena sudah dihitung atau landasan kebijakan pemerataan.
Kadisdik pun mengimbau kepada kepala sekolah apabila ada guru yang berminat menjadi pengawas harus dipersiapkan. Setelah pemerataan dilakukan, tahun 2022 tidak akan ada rekrutmen pengawas. Rekrutmen nanti di tahun 2023.
“Jika ada yang berminat harus dipersiapkan dari sekarang. Rekrutmen akan diambil dari guru penggerak. Kalau berminat, harus masuk jadi guru penggerak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah II, I Made Supriatna mengungkapkan, saat ini Cabang Dinas Pendidikan II sudah mendapatkan 26 pengawas. Ada yang dari Indramayu, Tasikmalaya, Bandung, dan Sukabumi.
“Pembagian tugas sudah kami lakukan dan teman-teman para pengawas sudah melakukan tugasnya. Insya Allah, dengan keuatan yang ada, Cabang Dinas Pendidikan mempunyai moto ‘Cepat, Tepat, Paling Juara’ mampu menjadi yang terdepan di dunia pendidikan,” pungkasnya.**