BANDUNG, Ekpos.Com >> Saluran Kredit UMKM Channeling dengan total penyaluran pada tahap awal senilai Rp 50 miliar, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) gandeng PT. Investree Radhika Jaya (IRJ).
Sinergitas bank bjb dengan Fintech ini dijalin melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), dilakukan Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi dengan Direktur Utama PT. Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (31/1/2022). .
Penandatanganan PKS turut dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa Provinsi Jawa Barat Ika Mardiah, Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, SEVP Bisnis bank bjb Beny Riswandi, Pemimpin Divisi Hubungan Kelembagaan bank bjb Isa Anwari serta jajaran manajemen bank bjb lainnya, Direktur Utama PT. Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi, VP Joint Venture Cooperation PT. Investree Radhika Jaya Adria Sudarma beserta jajaran.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto mengatakan bank bjb terus melakukan inovasi-inovasi untuk kemajuan pelaku UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kerja sama penyaluran Kredit UMKM Channeling melalui Investree adalah bentuk kontribusi bank bjb dalam upaya mendorong kemajuan dan perkembangan pelaku UMKM di seluruh Wilayah Jawa Barat dan juga Banten, bahkan Nasional. Bagi bank bjb, pelaku UMKM merupakan penggerak dalam mendorong dan menggerakan laju perekonomian daerah,” kata Widi.
Dijelaskan Widi, potensi bisnis Kredit UMKM bank bjb untuk sektor UMKM sangatlah besar. Kerja sama antara bank bjb dengan Investree diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan portofolio kredit UMKM serta mengembangkan usaha pelaku UMKM menjadi lebih baik. Selain itu, kata Widi, kolaborasi bank bjb dengan perusahaan fintech ini diharapkan dapat mendorong kinerja kredit perseroan.
Berdasarkan catatan resmi perseroan, pada Triwulan III 2021 bank bjb berhasil membubuhkan laba bersih Rp1,4 triliun atau tumbuh 17,5% secara year on year. Sektor kredit yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan laba tumbuh 6,9% y-o-y, berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional data per Juli 2021 yaitu sebesar 2,21%, dengan total jumlah kredit yang disalurkan mencapai sebesar Rp95,1 triliun.
Tingkat risiko dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) di angka 1,3%, jauh dari angka rata-rata NPL bank nasional berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2021 yakni 3,35%.
“bank bjb senantiasa menyelaraskan kepentingan bisnis agar bergerak dalam koridor pemulihan ekonomi. bank bjb fokus dalam penyaluran pembiayaan pada segmen korporasi dan komersial, serta UMKM yang memiliki pengaruh signifikan dan prospektif,” katanya.
Kolaborasi bank bjb dengan Investree, kata Widi, juga akan mendorong penyaluran kredit UMKM secara signifikan karena perusahaan fintech lending ini merupakan pionir lebih dari 5 tahun. Investree telah berevolusi dari hanya berupa marketplace bagi mereka yang ingin mengajukan dan memberikan pinjaman menjadi sesuatu yang lebih berdampak – platform yang menawarkan solusi bisnis secara digital kepada para pegiat UKM melalui produk-produk pinjaman yang berfokus pada rantai pasokan serta menyediakan alternatif lain bagi masyarakat yang ingin memperoleh imbal hasil lebih secara nyaman dan bijak.
Menurutnya, platform Online seperti peer to peer Lending Investree akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, pemerataan ekonomi dan membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan fintech Lending yang pesat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet di masyarakat adalah sebuah peluang yang dapat dioptimalkan melalui sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan dibanding memposisikan fintech sebagai kompetitor.
“Menjadi salah satu komitmen bank bjb dalam