JAKARTA- Ekpos.com
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar memohon maaf secara terbuka kepada umat islam atas pernyataanya yang menyebut 198 pondok pesantren terafiliasi terorisme.Ia mengakui ada kesalahan terkait diksi rilis daftar pondok pesantren yang terafiliasi terorisme.
Permohonan maaf disampaikan Boy saat melakukan pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Kantor MUI, Jakarta Pusat,Kamis,3/02/2022.
“Saya selaku Kepala BNPT menyampaikan permohonan maaf karena memang penyebutan nama pondok pesantren ini diyakini memang melukai perasaan dari pengelola pondok, umat Islam yang tentunya bukan maksud daripada BNPT untuk itu,” kata Boy, dikutip,Jumat (4/2)
Boy menjelaskan tentang Pondok Pesantren terafiliasi terorisme, bukan di maksud adalah lembaganya. Tetapi pada individu di dalam pesantren.
“Adalah ada individu individu yang terhubung dengan pihak pihak yang terkena proses hukum terorisme,” terang Boy.
Boy mengungkapkan, apa yang dia sampaikan berdasarkan data-data yang dirangkum selama 20 tahun dari proses penegakan hukum. .
“Tapi sekali lagi, itu adalah bukan dari kelembagaan secara keseluruhan, termasuk tentunya yang kami sebutkan itu. Jadi itu adalah bagian dari individu individu yang terkait,” ujarnya.*** kadafi/je
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi langkah tulus yang dilakukan Kepala BNPT Boy Rafli Amar memohon maaf atas penyebutan 198 ponpes yang terafiliasi terorisme yang bisa menimbulkan kegaduhan publik.
Setelah permohonan maaf secara terbuka, BNPT-MUI sepakat terus bersinergi dalam penanganan dan penanggulangan terorisme.
“Saya secara khusus melihat ada ketulusan dari Pak Kepala dalam diskusi intensif antara BNPT dengan MUI yang berjalan dari hati ke hati selama dua setengah jam tadi,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh, usai pertemuan silaturrahim MUI-BNPT di kantor MUI, Jakata Pusat, Kamis (3/2/2022).***kadafi