Parah!  Kepala BPBD KBB Dinilai  Tidak Manusiawi, Inilah Penyebabnya…

KABUPATEN BANDUNG BARAT – Ekpos.com

Musyawarah Daerah (Musda 1) Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung Barat yang digelar, Kamis, 3 Pebruari 2022, di Sangria Resort dan Spa Jayagiri, Lembang telah sukses membentuk kepengurusan FPRB baru  dengan ketua terpilih Defi Margalus dari Komunitas KUMPALA.

Namun, dibalik suksesnya  Musda  itu,  ternyata   menyisakan masalah. Pasalnya, Pihak  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat tidak sepeserpun memberi uang honor kepada Pimpinan Sidang Musda FPRB  berjumlah 4 orang beserta penitia lainya.

Padahal,  Acara Musda di  hotel mewah dan  berbintang tapi tak sanggup membayar untuk honor pimpinan sidang. Bukan hanya itu, undangan resmi Musda 1 FPRB dari  BPBD lengkap kop surat dan tanda tangan kepala pelaksana BPBD KBB, H.Duddy Prabowo, S.Sos, MM. Itu berarti ada anggaran yang dialokasikan  untuk kegiatan Musda.

“ Saya terus terang saja, sebagai pimpinan sidang sangat kecewa, kita profesional saja.Betul, saya tidak meminta, tapi seharusnya pihak Dinas lebih paham dan tidak perlu dipinta.” keluh Jumadi dengan raut muka nampak kesal, saat dikonfirmasi Ekpos.com, Rabu, 9/02/2022.

Menurutnya, baru kali ini ia memimpin sidang Musda  kinerja nya tidak dihargai, padahal, Ia sudah pengalaman memimpin sidang tingkat kabupaten/kota/ provinsi baik di parpol, ormas, forum atau organisasi lainya.

Hal yang sama juga dikatakan Harry salah  seorang peserta Musda, “ Ya ini sangat tidak manusiawi dan memalukan sampai penitia dari BPBD tidak sanggup memberi honor kepada peimpinan sidang.Seharus nya pihak BPBD bijak dan bertanggung jawab dengan honornya kepada pemimpin sidang/anggota juga panitia Musda.” tegasnya

Menurut Harry, bukan hanya  pimpinan sidang dan penitia saja, tapi seharusnya semua yang diundang  di kasih honor, minimal untuk uang  transpor atau rokok lah, karena mereka  diundang, acaranya  di hotel lagi. “ Mereka datang karena undangan  resmi acara Musda  di hotel, pasti ada anggarannya,  “ ujarnya.

Apalagi, lanjut Dia,  dalam acara tiap  peserta Musda harus tanda tangan 3 kali.“ Peserta harus tanda tangan 3  kali berarti untuk laporan buat keuangan  ke dinas” katanya.

Sementara, Kasi Kedaruratan BPBD KBB Saiful Uyun menyatakan secara terbuka  didepan peserta forum  bahwa kegaiatan  musda tidak ada anggaran sama sekali.

“ saya terus terang untuk mengadakan Musda FPRB tidak ada anggaran sama sekali, tapi setelah koordinasi dengan pa kepada BPBD akhirnya bisa dilaksanakan di Hotel” ujar saeful.

Sementara pihak Humas KBB menyayangkan acara Musda FPRB yang diadakan BPBD tidak koordinasi dengan Humas yang nota bene berhubungan dengan media. Dan, Media sebagai unsur  pantahelik di FPRB.*** Dihar

 

Total
0
Shares
Previous Article

Berhasil Pertahankan Brand, bank bjb Raih Top 100 Most Valuable

Next Article

Firli: Pers dan KPK Ujung Tombak Pemberantasan Korupsi

Related Posts