Pemkot Bandungt Terus Gelorakan Kang Pisman

BANDUNG, Ekpos.Com >> Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggelorakan program Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) untuk mengatasi masalah sampah di Kota Bandung yang dalam sehari bisa menghasilkan 1.500 ton.

Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui, permasalahan sampah di Kota Bandung cukup kompleks. Untuk itu ia mengajak seluruh stakeholder untuk berperan aktif dalam menangani persoalan tersebut.

“Kita perlu wujudkan kolaborasi pengolahan sampah dan banjir, ” ujarnya pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Kota Bandung, di Markas Pussenkav TNI AD, Senin 21 Februari 2022.

Menurutnya, melalui Kang Pisman, menjadi tantangan untuk kesejahteraan masyarakat. Termasuk mengedukasi kepada masyarakat agar lebih baik dalam memilih dan memilah sampah.

“Kita bisa kolaborasi, memang Pemkot tidak bisa sendiri. Butuh kolaborasi dengan berbagai pihak saat ini. Termasuk kolaborasi dengan Pussenkav,” ujarnya.

Ia mengatakan, sampah dan banjir sangat beririsan.

“Memang banjir tentu memberikan kerugian kepada masyarkat. Kolam retensi ini bisa menjadi budi daya ikan atau untuk ketahanan pangan. Di sisi itu pengolahan sampah juga menjadi kompos atau pakan ternak metode magot, ” katanya.

Yana menghimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Salah satu dengan menerapkan Kang Pisman di tempat tinggal masing-masing.

“Perlakukan sampah dengan baik karena kalau kita bisa mengolah sampah dengan baik bisa berikan manfaat besar untuk masyarakat, ” katanya.

Sementara itu, Plt Dinas Lingkungan Hidup, Dudy Prayudi menyampaikan tujuan dalam peringatan HPSN juga selaras dengan program unggulan Pemkot Bandung yakni Kang Pisman.

“Tujuan peringatan ini selaras dengan 3 hal tujuan utama yaitu kelola sampah, kurangi emisi dan bangun proklim. Komitmen kuat pengelolaan sampah berkelanjutan dengan Kang Pisman, kami ingin tunjukan partisipasi publik untuk giat dalam pisahkan juga kumpulkan (sampah),” tuturnya.

Dengan Kang Pisman, kata Dudy, mampu mengubah pola perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan juga sampah.

“Perubahan ini didukung oleh Kang Pisman merubah pola pikir perilaku budaya sampah. Sehingga sumber timbulan sampah dibuang ke TPA semakin berkurang, ” katanya.

Dudy menyampaikan, banyak inovasi hadir dari Kang Pisman. Seperti kawasan bebas sampah, bank sampah, sampah sampah jadi emas.

“Kami punya kawasan bebas sampah di 180 RW. Ada juga 2 kelurahan masuk kawasan bebas sampah, Cihaurgeulis dan Kelurahan Sukamiskin, ” tuturnya.

“Bank sampah 803 tersebar di kecamatan, kelurahan, sekolah juga instansi dan perkantoran. Bank sampah juga ada, juga Waste To Gold sampah di tabung ketika sudah mencapai sekitar Rp 40 ribu ditukar menjadi emas, ” tegasnya.

Sedangkan Wakil Komandan Pussenkav TNI AD, Brigjen TNI Hendrikus Joko Riyanto menerangkan, Pussenkav sebagai elemen institusi masyarakat di Kota Bandung tergerak kebijakan Pemkot Bandung menjadi solusi upaya pengelolaan sampah.

“Kita manfaat lingkungan disini. Mulai Buruan SAE, kita tanam berbagai sayuran untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,” katanya.

“Jadi pupuk pakan dan tanaman (dimanfaatkan). Atas hal itu, kerja sama Pussenkav sebagai bentuk nyata TNI AD. Ini menjadi solusi kesulitan masyarakat untuk kesejahteraan dalam melaksanakan program pemerintah,” ujarnya.**

Total
0
Shares
Previous Article

TJSL Siapkan Bantuan Untuk Atasi Lonjakan Covid-19

Next Article

Menag Keluarkan SE Atur Speaker Masjid, Ketua DPD RI: Tidak Bisa Disamakan di Semua Tempat

Related Posts