Mengungkap Rahasia Besar di Malam Nisfu Sya’ban

Oleh: Rusdiana ( Penulis Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN SGD Bandung)

Tidak lama lagi (beberapa jam lagi) kita akan menyongsong satu malam yang penuh “keutamaan, kemuliaan dan keberkahan”. Malam nanti adalah malam pertengahan bulan Sya’ban atau biasa disebut malam nisfu Sya’ban. Tahun 1443 H ini, malam nisfu Sya’ban akan jatuh pada Jum’at (malam sabtu) tanggal 18 Maret 2022. (tertulis dalam kalender Kementerian Agam Prov. Jawa Barat).

Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan semoga bermanfaat, agar kalian beruntung” (QS al-Hajj [22]: 77).

Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan orang-orang percaya untuk melakukan amal yang paling utama setelah iman, yaitu shalat. Allah memerintahkan orang-orang beriman agar mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala macam ibadah. Allah memerintahkan mereka untuk melakukan kebaikan, dan dengan itu mereka akan memperoleh kebahagiaan di akhirat. Yaitu bangunlah di sebagian besar malam itu dan isilah dengan shalat, baca surat Yasin atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur’an, dzikir, doa dan kebaikan yang lain.

Doa di tengah malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir adalah ibadah yang agung dan lebih mungkin dikabulkan oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka malaikat menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman) .

Yaitu bangunlah di sebagian besar malam itu dan isilah dengan shalat, baca surat Yasin atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur’an, dzikir, doa dan kebaikan yang lain. Doa di tengah malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir adalah ibadah yang agung dan lebih mungkin dikabulkan oleh Allah.

Oleh karena itu, Imam Syafi’i menegaskan dalam kitab al-Umm:

“Telah sampai berita kepada kami bahwa dulu pernah dikatakan: sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam jum’at, malam hari raya idul adha, malam idul fitri, malam satu Rajab dan malam nisfu Sya’ban .”

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatawa al-Kubra menyatakan:

“Kesimpulannya bahwa malam nisfu Sya’ban memiliki keutamaan, dan pengampunan dosa secara khusus serta pengabulan doa secara khusus. Dari sini-lah Imam Syafi’i mengatakan bahwa doa dikabulkan di malam nisfu Sya’ban.”

Marilah kita manfaatkan pertengahan Sya’ban ini dengan sebaik-baiknya. Marilah kita berdoa di hari nisfu Sya’ban (hari kelima belas Sya’ban) dan memperbanyak shalat di malam hari (malam 15 Sya’ban), karena telah diriwayatkan dalam hadits yang shahih:

Maknanya: “Allahmati para hamba-Nya di malam nisfu Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan duniawi” (HR Ibnu Hibban, ath -Thabarani dan al-Baihaqi).

Makna hadits ini bahwa Allah sebuah malam nisfu Sya’ban dengan keistimewaan, yaitu:

Pertama; Allah merahmati para hamba-Nya yang beriman dengan rahmat yang khusus.

Allah mengampuni untuk sebagian Muslimin sebagian dosa mereka dan Kedua untuk sebagian kaum Muslimin semua dosa mereka.

Ketiga: Bagi orang kafir dan musyrik, maka Allah tidak akan mengampuninya. Demikian pula musyahin, yakni seorang Muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan dunia.

Oleh karenanya, hendaklah kita masing-masing sebagai umat Islam memperbaiki hubungan dengan sesama Muslim. Dan hendaklah masing-masing dari kita memaafkan, berlapang dada dan membuang serta membuang iri dan kebencian dari hati kita sebelum malam nisfu Sya’ban tiba. Dengan itu, semoga Allah merahmati kita dan mengampuni dosa-dosa kita.

Marilah kita teladani para ulama salaf yang mengagungkan malam nisfu Sya’ban dan giat beribadah di malam itu. Ibnu Rajab al-Hanbali menuturkan dalam kitab Latha’if al-Ma’arif:

“Para tabi’in dari kalangan penduduk Syam, seperti Khalid bin Ma’dan, Mak-hul, Luqman bin ‘Amir dan lainnya selalu mengagungkan malam nisfu Sya’ban dan giat beribadah di malam itu. Dari mereka-lah, umat Islam menyimpulkan keutamaannya dan mengagungkannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh para ahli ibadah di kota Bashrah dan lainnya.” ( Naskah Khutbah Jumat, 18 Maret 2022)

 

 

 

 

Total
0
Shares
Previous Article

Komjen(Purn) Syafruddin Sambangi Gedung Riset Peradaban UIN Bandung

Next Article

Kemendagri Perpanjang PPKM Jawa-Bali

Related Posts