BANDUNG- Ekpos.com
Guru besar menajemen pendidikan UIN SGD Bandung, Prof.Dr. A.Rusdiana, memberikan kiat sukses berkarir bagi mahasiswa yang telah selesai diwisuda.
Menurut Rusdiana wisuda adalah proses akhir dalam rangkaian kegiatan akademik pada perguruan tinggi. Sebagai tanda pengukuhan atas selesainya studi, diadakan prosesi pelantikan melalui rapat senat terbuka.
“Wajah-wajah bersuka cita mendapati akhir studi mereka tentu menjadi momen yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Itulah disebut momen berbahagia.” Kata Rusdiana kepada Ekpos.com, usai menghadiri Wisuda ke-85 UIN SGD Bandung secara Hibrid, Sabtu, 26 Maret 2022.
Namun, lanjut Rusdiana kebanyakan orang suka melupakan wisuda yang hakiki. Sejatinya momen wisuda harus dipandang sebagai ”awal perjuangan hidup untuk mahasiswa”. Karena saat mereka lulus, ujian hidup baru saja datang. Ada tuntutan keluarga untuk bisa cepat bekerja. Belum lagi kerja yang diharapkan harus baik, bergaji lumayan. Atau setidaknya pantas untuk dipandang tetangga atau anggota keluarga lainnya.
“Mencari pekerjaan yang layak dan sesuai keinginan tidak semudah membalik telapak tangan. Kecuali, seseorang yang berasal dari keluarga pemilik perusahaan.” Ungkap Rusdiana yang juga pendiri Yayasan Al-Misbah Kota Bandung ini.
Dijelaskan Dia, mencari kerja seperti mengorbankan idealisme dan menyerah pada realitas. Menjadi sarjana sudah umum dan banyak sekali di dunia kerja. Namun menjadi sarjana dengan keahlian khusus dan memiliki life skill yang baik, ini yang dicari banyak bidang pekerjaan. Itulah disebut ”bersiaga, menyambut karir”.
5 Kiat Sukses Bagi Para Wisudawan
Pertama Kerja ikhlas; bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dalam hal ini dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah. Segala jerih payah bahkan rasa lelah tidak dirasakan suatu beban yang berat. Bekerja dengan bersunggu-sungguh, serta dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Karena dengan keikhlasan, akan membuat hidup lebih banyak bersyukur. “Ketika keikhlasan datang kepada seseorang, maka insya Allah dia akan bertahan hidup, menikmatinya, dan hidup akan menjadi lebih bahagia.
Kedua Kerja mawas; adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Dapat diartikan pula kerja tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Sebelum bertindak dipikirkan dengan matang keputusan apa yang akan diambil. Oleh karena itu sikap hati-hati perlu diterapkan agar tidak mudah terjebak pada kesalahan yang sama.
Ketiga Kerja cerdas; artinya bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi seingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. Cerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti) dan tajam dalam berpikir. Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga mengandalkan otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi juga kecerdasan, enerapkan ilmu dan teoeri untuk melakukan inovasi-inovasi baru.
Keempat Kerja keras; Kerja keras artinya dalam bekerja seseorang harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Orang tersebut harus dapat memanfaatkan waktu yang optimal seingga kadang-kadang mereka tidak mengenal waktu dan jarak serta kesulitan yang dihadapi. Mereka bekerja penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
Kelima Kerja tuntas; artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal. Di dalam bekerja kita mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.*** rie