Oleh : Ahmad Rusdiana
BULAN RAMADHAN adalah bulan wajibnya umat Islam merayakan sebulan penuh. Puasa bulan Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam. Seperti hadits yang dijelaskan dari ‘Abdullah bin’Umar, Rasulullah SAW bersabda, Islam yang dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; seperti shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan istirahat di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16).
Lalu apa yang dimaksud dengan puasa? Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan “shaum”. Shaum secara bahasa bermakna imsak (menahan diri) dari makan, minum, berbicara, nikah dan berjalan. Sedangkan secara istilah shaum berarti menahan diri dari segala pembatal dengan tata cara yang khusus.
Para ulama menyebutnya sebagai bulan yang penuh berkah, Ramadhan juga merupakan bulan pengampunan dosa. Selama Ramadhan, orang-orang yang menyambutnya dengan amalan dan ibadah akan diampuni dosanya yang telah lalu. Puasa adalah sebab dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasarkan iman. Ini sesuai dengan hadis berikut: “Barangsiapa menyambut Ramadhan karena iman dan harapan akan diampuni dosa yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena iman dan harapan akan diampuni dosanya yang lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Banyak sekali hikmah di bulan Ramadhan, di antaranya:
Pertama: Puasa Yaitu Puasa yang Diwajibkan Umat Sebelum kita; Sebelum kita diwajibkan, umat-umat terdahulu juga diwajibkan untuk istirahat di bulan Ramadhan. Jika puasa bukan menjadi amalan yang sangat agung, maka mungkin mungkin umat-umat sebelumnya Allah wajibkan untuk menunaikan puasa di bulan Ramadhan. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, wajib di atas kamu wajib wajib atas orang-orang sebelum kamu agar bertakwa.” (QS Al-Baqarah [2]:183).
Kadua: Pahala Puasa Bulan Ramadhan Tak Terhingga;Tidak mungkin Allah SWT mewajibkan umat-Nya melakukan suatu hal tanpa ada alasan dan keutamaan. Tak berbuka puasa di bulan Ramadhan. Bahkan umat Islam yang merayakan di bulan Ramadhan, ia akan mendapatkan pahala yang tak terhingga. Seperti yang dijelaskan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “ amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang beruntung ketika akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan dia berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151).
Ketiga: Mempersempit Jalan Setan pada Jalan Darah Manusia; Ketika seorang karya di bulan Ramadhan, maka darah yang ada di tubuhnya akan dipersempit. Padahal, setan ada pada setiap aliran darah manusia. Namun aliran darah yang dipersempit ini hanya sebatas aliran setan yang berada pada manusia, bukan berarti benar-benar dipersempit. Nabi Muhammad SAW bersabda; “Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.” (HR. Bukhari 7171 dan Muslim no. 2174).
Puasa dapat menyatakan setan yang sering memberikan was-was. Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa marah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan puasa sebagai salah satu obat mujarab bagi orang yang memiliki keinginan untuk menikah namun belum kesampaian.
Begitu besarnya hikmah dari puasa bulan Ramadhan yang hikmah yang begitu besar. Manfaatkan puasa Ramadhan tahun ini dengan amalan sebanyak-banyaknya. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita. Aamiin.
Wallahu A’lam Bishowab.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti PerguruanTinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengem-bangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri/Ketua Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket ABC. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Kabupaten Panawangan. Ciamis. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1)http://digilib.uinsgd.ac.id view/creators .(2) https://www.google.com/search?q=buku +a.rusdiana+shopee&source(3) https://play.google .com/store/books/ author?id.*** rie