Jakarta – ekpos.com – Ketua Umum Barisan Pencinta Puan Maharani (BP2M), Timur Malaka Kiemas, SH., M.Si ikut bersyukur kepada kakak sepupunya, Ir. Isma Yatun, MT yang terpilih sebagai Ketua BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) periode 2022 – 2027.
Hal diungkapkannya saat acara diskusi dengan pengurus DPP BP2M, Selasa (19/4/22) lalu.
Menurutnya, dilantiknya Isma Yatun menjadi Ketua BPK RI, merupakan amanah yang harus dilaksanakan sesuai tupoksinya dengan harapan dapat mengeliminir manipulatif keuangan negara.
Selain itu, sambung dia, Isma Yatun diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan anggaran negara berdasarkan alokasinya.
“BP2M tidak akan sungkan mengkritisinya bila kinerja yang bersangkutan kurang maksimal, meskipun beliau kakak sepupu saya,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Kamis (21/4/22).
Seperti diketahui, Dua Anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) terpilih periode jabatan 2022 – 2027 mengucapkan sumpah jabatan pada (19/04) di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta. Dua Anggota BPK tersebut adalah, Isma Yatun dan Haerul Saleh.
Pengambilan sumpah jabatan yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung, Muhammad Syarifuddin dilakukan sesuai dengan Pasal 16 ayat (1) UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan bahwa sebelum memangku jabatannya, Anggota BPK wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya.
Kedua Anggota BPK tersebut ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPR pada 29 Maret 2022. Sebelum ditetapkan, pada tanggal 18 Maret 2022, Komisi XI DPR RI mengambil keputusan terhadap 13 orang calon anggota BPK RI dengan dasar hasil pemungutan suara terbanyak yang dilaksanakan secara tertutup. Hasil pemungutan suara tersebut diperoleh Isma Yatun sebanyak 46 suara dan Haerul Saleh sebanyak 37 suara.
Pengucapan sumpah dua Anggota ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 42/P Tahun 2022 tentang Peresmian Anggota BPK. Kedua Anggota BPK terpilih tersebut menggantikan Anggota BPK yang berakhir masa jabatannya, yaitu Agung Firman Sampurna (Ketua merangkap Anggota BPK), serta Isma Yatun (Anggota BPK). Dalam hal ini, Isma Yatun kembali terpilih dan memasuki periode jabatan ke-2 sebagai Anggota BPK.
Isma Yatun lahir pada 1965. Isma merupakan lulusan S1 Teknik Kimia Universitas Sriwijaya dan S2 Teknik Kimia Universitas Indonesia. Sejak tahun 2006 hingga 2017 tercatat sebagai Anggota DPR RI. Kemudian pada tahun 2017 sampai dengan 2022 Isma terpilih sebagai salah satu Anggota BPK.
Sedangkan Haerul Saleh lahir pada 1981, merupakan lulusan S1 Ilmu Hukum Universitas Satria yang juga pernah tergabung ke beberapa organisasi, yaitu Pemuda Panca Marga, Pemuda Tani Indonesia, Majelis Pemuda Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia. (Red).