Oleh: H. Agus Rohmat
Yogjakarta – ekpos.com – Sering kali kita mendapat kabar duka, baik itu yang meninggal orang lain, kawan kita, sahabat kita, saudara kita, pimpinan atau komandan kita atau pernah jadi karayawan atau anak buah kita.
Hal ini bukti kekuasaan Allah sesuai firmannya:
KULLU NAFSIN DZAI QOTUL MAUT, artinya: Setiap yang bernyawa pasti mati
IDZA JA’A AJALAUHUM LA YASTA’KHIRUUNA SA’ATAN WALA YASTAQDIMUUN.
Artinya : ketika ajak kalian tiba maka tidak dapat di undurkan sesaatpun ataupun di ajukan.
Maka kita sebagai yang masih hidup tentu merasa kehilangan, sedih dan pasti turut berduka cita, memaafkan dan mendo’akannya serta semampu mungkin kita membantu keluarganya
Namun sesungguhnya yang lebih penting adalah kita harus menghisab diri kita sendiri. Yaitu menjadikan hal tersebut sebagai interospeksi diri kita, dengan menghitung berapa umur kita, masih berapa lama lagi kita hidup, apakah nanti atau kelak kita pasti akan meyusul mati juga dan hanya Allah Ta’ala saja yang tahu kapan waktunya.
Lalu apakah kita sudah siap mati?
Beragam Jawabannya, tapi yang pasti kebanyakan menjawab saya belum siap mati.
Kenapa belum siapa mati. Ada juga yang menjawab bahwa masih banyak dosa saya, atau saya masih muda atau saya pingin hidup lebih lama atau saya belum nikah atau belum punya ini dan itu.
Sesungguhnya siap atau tidak siap ajal pasti akan menjemput ketika sudah saat nya tiba sesuai dalil diatas.
Oleh karena itu, maka mumpung waktu masih ada artinya umur masih ada, kita masih di beri nikmat hidup, maka mari kita gunakan untuk mempersiapkan diri dengan tip sbb:
1. Segera taubatlah atas semua dosa yg pernah di perbuat baik sengaja atau tidak di sengaja.
Niat sholat sunnah 2 rakaat karena Lillahi Ta’ala dan bacalah do’a dan dzikir sbb:
1). Baca istigfar
Astaghfirullah alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih”
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”
2). Baca do’a rajanya / sayyidul istigfar
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtnii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Yang telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berusaha semampuku untuk selalu berada dalam pemeliharaan dan janji-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari akibat buruk perbuatanku. Aku akui nikmat-Mu atas diriku dan aku juga mengakui betapa besarnya kesalahanku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
3). Baca do’a
Robbana dholamna anfusana, wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakuunanna minal khasirin.”
Artinya: “Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami termasuk golongan orang-orang yang rugi.”
4). Baca do’a
Allahumma inni dhalamtu nafsi dhulman katsira, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min indik, warhamnii innaka antal ghafurur rahiim.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah dhalim kepada diriku dengan kedhaliman yang banyak dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
5). Baca doa ini 100 kali
RABBIGHFIRLII WATUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWAABUR RAHIIM.
Artinya : Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang.
Doa yg terakhir ini sesuai hadits di bawah ini di baca 100 kali.
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ مِائَةَ مَرَّةٍ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Al Muharibi dari Malik bin Mighwal dari Muhammad bin Suqah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; “Apabila kami menghitung ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam suatu majlis: “Rabbighfirlii watub ‘alayya innaka antat tawwabur rahiim (Ya Rabbku ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha penerima taubat dan maha penyayang” beliau mengucapkannya sebanyak seratus kali.” (HR. Ibnumajah No.3804)
2. Selanjutnya bacalah Surat Attaubah meskipun tidak sampai khatam dan perbanyaklah sedekah.
3. Dan selalu dekatkan diri dengan Allah Swt, dengan mengasalah iman kita dengan membaca Al Quran dan hadits dg terjemahnya serta mengamalkan rukun Islam dengan sempurna. Sehingga kita mampu memiliki keimanan sesuai rukum iman dan selalu meras di awasi oleh Allah Swt dan malaikatnya di manapun kita berada, maka kita akan terjaga diri dari pelanggaran agama dan selalu beramal sholeh krn kita merasa ihsan / di lihat Allah Swt.
Demikian semoga bermanfaat.
Yogyakarta, 10 Mei 2022