Mengapa Harus Istiqomah Dalam Kebaikan? Inilah Jawabannya…

Oleh: Ahmad Rusdiana

Setelah Ramadhan, marilah perkuat iman dengan terus istiqamah berbuat kebaikan. Iman akan menguat seiring semakin banyaknya kebaikan yang dilakukan. Dan iman akan melemah seiring dengan semakin banyaknya maksiat yang dikerjakan. Sedikit yang dilakukan secara istiqamah lebih baik daripada banyak yang tidak diistiqamahkan. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik perbuatan menurut Allah adalah yang dirutinkan meskipun sedikit” (HR.al-Bukhari dan Muslim). Baca https://bedanews.com/6-hal-harus-istiqomah-setelah-shaum-ramadhan-dan-idul-fitri/). Yang jadi pertanyaan apa itu “istiqomah” dan bagaimana cara menggapainya? Postingan kali ini menjawab pertanyaan pertama apa itu “istiqomah”

Secara etimologis kata “istiqomah” berasal dari Bahasa Arab yang artinya lurus. Istiqomah adalah suatu usaha untuk menjaga perbuatan baiknya, seperti ibadah, secara konsisten dan tidak berubah. “istiqomah” diartikan sebagi “sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen” (KBBI, 2008). Secara istilah “stikomah”: Sikap yang teguh dalam mempertahankan dan membela keimanan dan juga keislaman walau mengahadapinya dengan banyak rintangan dan cobaan. Hal itu didasarkan pada fimal Allah SWT., di dalam Al-Quran Surah Al-Ahqaf [46]: 13). yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah [1389] maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. [1389] “Istiqamah” ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh. (Depag; (1998:842).

Ayat ini telah menjelaskan bahwasannya orang yang telah istiqamah akan selalu taat/konsisten kepada perintah Allah, atas segala larangan dan juga perintah Allah. Rasulullah SAW juga menyinggung tentang istiqomah ini dalam salah satu hadistnya, “Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).

Amalan yang dilakukan secara istiqomah juga menjadi amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Tidak peduli apakah amalan tersebut berupa perbuatan kecil, jika dilakukan secara konsisten atau terus menerus, akan lebih baik dibandingkan amalan besar yang jarang dilakukan. Hal ini sesuai dengan salah satu hadist Rasulullah SAW yang berbunyi, “Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit.”(HR. Bukhari).

Sekilas Pandangan Ulama tentang kata “istiqomah” adalah tegak berdiri di atas prinsip kebenaran yang diyakininya. Istiqamah merupakan sikap hidup yang mampu berdiri di atas prinsip tauhid dan mendorong dirinya untuk senantiasa konsisten dengan prinsip itu dalam kondisi dan situasi apapun.Istiqomah dapat melekat dalam diri seorang muslim apabila ia telah benar-benar beriman dan seluruh hidupnya dirujukkan kepada keimanan semata-mata. Sehingga menafikan segala sesuatu selain iman kepada Allah. Karena itu dapatlah dikatakan bahwa istiqomah merupakan implementasi dari keimanan kepada Allah yang melahirkan penyerahan diri secara total kepada-Nya. Dengan demikian apapun yang dihadapinya tidak akan merubah prinsip hidup itu Kata “Istiqomah” secara bahasa berarti Tegak dan Lurus dan konsisten. Para salafus shalih memberikan beberapa makna tentang “istikomah”, (Dilansir dari dream.co.id) diantaranya:

Pertama: Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu ‘anhu:”Hendaknya kamu tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga”.

Kedua: Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu: “Hendaknya kita bertahan dalam satu perintah atau larangan, tidak berpaling seperti berpalingnya seekor musang”.

Ketiga: Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu : “Istiqomah artinya ikhlas”.

Keempat: Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu: “Istiqomah adalah melaksanakan kewajiban”.

Kelima: Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu: “Istiqomah mengandung 3 macam arti : Istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) dan istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).

Keenam: Ar Raaghib : “Tetap berada di atas jalan yang lurus”.

Ketujuh: Imam An Nawawi: “Tetap dalam ketaatan”. Sehingga Istiqomah mengandung pengertian: “tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla”.

Kedelapan: Mujahid:“Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala”.

Kesembilan: Ibnu Taimiyah:“Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan”.

Dengan kata lain istiqomah mengandung suatu arti mendalam dalam beribadah kepada-Nya, mencintai sepenuh hati dalam mencari Ridha-Nya. Dari itu semua “Istiqomah adalah Sikap Konsisten dalam Mengerjakan Sesuatu” (Kurniawan 2020).

Seperti biasanya, selaku manusia biasa yang tidak terlepas dari kesalahan, kekeliruan, keteledoran, ketergesa-gesaan, lupa dan alpa-baik disengaja maupun tidak disengaja, maka tentunya di dalam mensitasi hal ini ini akan banyak ditemui kekurangan dan kesalahan di sana sini. Karena itu, janganlah anda pelit dan bakhil untuk memberikan masukan. Kajian selanjutnya penulis akan memberikan jawaban yang kedua yaitu “bagaimana cara menggapainya?”

(Wallahu A’lam Bishowab).

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search?q =buku+a.rusdiana +shopee&source (3) https://play.google.com/store/books/author?id=Prof.+DR.+H.+A.+Rusdiana,+M.M

Total
0
Shares
Previous Article

Atal: Pembunuhan Wartawan di Israel Sebuah Kekejian dan Tidak Berperikemanusiaan

Next Article

Kampus Untara dan Yayasan Cakra Inti Indonesia, Selenggarakan Halal Bihalal Mahasiswa

Related Posts