BANDUNG, Ekpos.Com >> Minimalisir Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan berkuku belah jelang Iduladha, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna beserta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung meninjau beberapa peternakan hewan.
‘Di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Subang itu sudah ditemukan kasusnya. Ibaratnya kita ini jadi terkepung dengan daerah-daerah yang terkonfirmasi aktif PMK. Maka, saat ini kami dan DKPP melakukan pengecekan intensif,’ papar Ema saat mengecek salah satu peternakan di Jalan Permata Taman Sari XII No. 13 Arcamanik, pada Jumat, (20/5/2022).
Di Kota Bandung tercatat 50 peternak sapi dan 150 peternak domba. Dari 50 peternakan ini, terdapat 980 stok sapi di Kota Bandung. Sedangkan stok domba mencapai 1.118 ekor.
Biasanya menjelang Iduladha, angka stok hewan kurban semakin meningkat seiring serbuan para pedagang musiman. Sebelum pandemi Covid-19, stok sapi kurban mencapai 5.000 ekor dan domba 15.000 ekor.
‘Saat pandemi, jumlah sapi untuk kurban turun menjadi 3.500 ekor dan domba 12.000 ekor. Saya prediksi di saat ada PMK ini bisa jadi kondisi jumlahnya akan ada penurunan kembali seperti awal-awal Covid-19 karena hewan tidak mudah untuk mobilitas,’ ujarnya.
Karena itu, semua hewan ternak yang masuk ke Kota Bandung akan dilakukan rapid tes. Namun masih terkendala pada anggaran. Solusinya, ia ingin mengajak para peternak ikut terlibat dalam membiayai rapid tes tersebut.
“Satu box rapid ini bisa digunakan untuk 50 ekor, harganya Rp5,5 juta. Saya yakin para peternak bisa ikut membantu untuk tes rapid ini demi mencegah PMK terjadi di Kota Bandung. Saya juga akan upayakan dana dari anggaran belanja tak terduga (BTT),’ pungkasnya.
Sementara Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung, drh. Ermariah mengaku, mengimbau para peternak dan panita kurban untuk menyediakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Surat ini berfungsi sebagai verifikasi jaminan keamanan hewan kurban dari PMK.
Timnya selalu memantau berkala secara rutin. Jika ditemukan indikasi infeksi PMK pada hewan, akan segera dibawa ke lab di Subang.
Beberapa ciri gejala PMK ini antara lain, suhu hewan mencapai 39 derajat. Ada lepuhan seperti cacar di sekitar mulutnya. Lalu, di kakinya terdapat luka merah di sela-sela kuku. Jika ditemukan hewan yang tidak layak jual, maka harus dipisahkan dan tidak diberikan penanda kalung.
‘Maka dari itu, kondisi kandang harus selalu bersih. Semua yang keluar masuk kandang harus desinfeksi. Orang kandang harus punya baju kandang sendiri. Kami sudah fasilitasi itu untuk para peternak,’ tutupnya.
Harga sapi beragam, mulai kisaran Rp20-an juta hingga Rp80-an juta, dengan berat 300 kg sampai 1 ton. ***