Oleh: Ahmad Rusdiana
Dalam khasanah Kewirausahaan “Keinginan yang kuat, akan dapat menjadikan sebuah keniscayaan”. Salah satunya dengan kebisaaan dalam pemanfaatan waktu.
Namun, sebelum kita mempelajari manajemen waktu lebih lanjut, maka kita harus menyadari urgensi dan nilai waktu dengan tulus. Apabila tanpa mengakui secara tulus kebutuhan untuk meng organisir dan mengelola waktu, maka sama saja dengan menyia-nyiakan waktu. Sebab, apalah manfaat rambu-rambu jalan bagi orang yang tidak memiliki keinginan untuk melintasi jalan tersebut. Perlu difahami bahwa, apabila seorang mampu mengelola waktu dengan baik, maka akan memperoleh optimalisasi dalam kehidupannya. Namun, sebaliknya, apabila tidak mampu, maka seseorang tidak akan mampu mengelola sesuatu apapun karena waktu merupakan modal dasar bagi kehidupan seorang Muslim yang bertaqwa, firman Allah SWT: “Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS.Yunus[10]:6).
Ciri-ciri seorang Muslim yang diharapkan adalah pribadi yang menghargai waktu. Pemahaman terhadap hakikat waktu sebagai salah satu indikasi keimanan dan bukti ketaqwaan, sebagaimana tersirat dalam surah Al-Furqan: 62 yang maknanya: “Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur”(QS.Al-Furqan[25]:62). Syiar Islam menempatkan ibadah ritual pada bagian-bagian waktu dalam sehari dari siang hingga malam dan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Sholat lima waktu diwajibkan dari memulai hingga mengakhiri aktivitas dalam sehari, dan waktu-waktunya selaras dengan perjalanan hari. Di samping itu, juga manajemen waktu berfungsi untuk mengukur detik-detik sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Yusuf Qaradhawi (dalam Jauhari 2018); pernah berucap mengapa begitu pentingnya umat Islam mempelajari manajemen waktu?, adalah karena hal-hal sebagai berikut:
Pertama, ajaran Islam begitu besar perhatiannya terhadap waktu, baik yang diamanatkan dalam Al Qur’an maupun As Sunnah;
Kedua, dalam sejarah orang-orang Muslim generasi pertama, terungkap, bahwa mereka sangat memperhatikan waktu dibandingkan generasi berikutnya, sehingga mereka mampu menghasilkan sejumlah ilmu yang bermanfaat dan sebuah peradaban yang mengakar kokoh dengan panji yang menjulang tinggi;
Ketiga, kondisi real, kaum Muslimin, belakangan ini justru berbalikan dengan generasi pertama dahulu, yakni cenderung lebih senang membuang-buang waktu, sehingga kita tidak mampu berbuat banyak dalam menyejahterakan dunia sebagaimana mestinya, dan tidak pula berbuat untuk akhirat sebagaimana harusnya, dan yang terjadi adalah sebaliknya, kita meracuni kehidupan dunia dan akhirat sehingga tidak memperoleh kebaikan dari keduanya.
Jika disadari akan pentingya manajemen waktu, maka tentu kita akan berbuat untuk dunia ini seolah-olah akan hidup abadi, dan berbuat untuk akhirat seolah-olah akan mati esok hari, dan tentunya doa ini akan menjadi semboyan dalam hidup kita: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan perliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Al-Baqarah[2]:201).2]:201).
Di samping itu perlu kita sadari, bahwa Allah SWT telah bersumpah dengan meng gunakan waktu untuk menegaskan pentingnya waktu dan keagungan nilainya, seperti yang tersurat dan tersirat dalam Al Qur’an Surah (Al-Lail[92]:1-2), (Al-Fajr[89]:1-2) Adh-Dhuha [93]:1-2), dan (Al-‘Ashr [103]:1-2). Oleh karena itu, harus kita sadari betapa pentingnya mempelajari manajemen waktu bagi seorang Muslim.
Namun, sebelum kita mempelajari manajemen waktu, maka perlu kita sadari terlebih dahulu beberapa tabiat waktu agar kita benar-benar dapat memahami esensi dari waktu tersebut, yakni:cepat berlalu; tidak mungkin kembali; harta termahal. Berdasarkan ini pula, maka muncul berbagai ungkapan bijak, seperti “alwaqtu ka as-saif” (waktu itu ibarat pedang/pisau). Sebuah pedang/pisau akan sangat berguna jika pandai memanfaatkannya, sebaliknya akan membahayakan bukan saja orang lain, tetapi juga diri sendiri, jika tidak pandai-pandai memanfaatkannya. Keinginan awal untuk mempermudah sesuatu sehingga bermanfaat bagi manusia, akan sia-sia dan bahkan merugikan jika salah mempergukannnya.
Pentingnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sehingga memberikan kemanfaatan baik bagi diri maupun orang lain. Hadis-hadis Rasulullah Saw. juga banyak memperingatkan betapa pentingnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Misalnya ketika Nabi Saw. memperingatkan akan perlunya persiapan menghadapi waktu senggang, waktu muda, waktu kaya, waktu sehat, dan akhirnya selagi masih hidup, sehingga tidak menyesali ketika sudah sibuk, tua, miskin, sakit, dan bahkan sesudah mati. Penulis memandang, bahwa waktu adalah modal yang paling unik yang tidak mungkin dapat diganti dan tidak mungkin dapat disimpan tanpa digunakan, serta tidak mungkin mendapatkan waktu yang dibutuhkan meskipun dengan mengeluarkan biaya. Mengelola waktu berarti menata diri dan merupakan salah satu tanda keunggulan dan kesuksesan. Oleh karena itu, bimbingan untuk mendalami masalah ini adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita semua, apapun jabatan dan profesi kita serta tidak memandang tinggi rendahnya kedudukan seseorang.
( Wallahu A’lam Bishowab).
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search?q =buku+a.rusdiana +shopee&source (3) https://play.google.com/store/books/author?id=Prof.+DR.+H.+A.+Rusdiana,+M.M