Pemuda Pancasila Tegaskan Komitmen Jadi Rumah Perjuangan Aspirasi Rakyat

 

Surabaya – ekpos.com – Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Ahmad M Ali, meminta seluruh pengurus Pemuda Pancasila di Indonesia untuk bertransformasi, mengubah rumah besar Pemuda Pancasila.

Menurutnya, Pemuda Pancasila tak hanya sebagai tempat konsolidasi organisasi secara internal, tetapi juga menjadi rumah untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi rakyat.

Hal tersebut dikatakan Ahmad M Ali saat Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VIII Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Timur di Grand Empire Palace, Surabaya, Kamis (26/5/2022).

Menurutnya, Pemuda Pancasila dilahirkan atas tuntutan sejarah. Sebab, cita-cita para pendiri bangsa saat itu mengalami distorsi.

“Banyak riak yang terjadi. Banyak rongrongan terhadap NKRI dari mereka yang ingin melakukan perubahan atas dasar negara Pancasila. Sejarah perjalanan ini menjadi catatan penting bagi Pemuda Pancasila saat ini,” kata Ahmad M Ali.

Dikatakannya, Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan. Dalam perubahan situasi kebangsaan itu, organisasi Pemuda Pancasila dituntut untuk terus dapat eksis.

“Organisasi Pemuda Pancasila terlahir untuk mengawal NKRI. Organisasi ini harus bertahan hidup seratus, bahkan seribu tahun lagi,” kata dia.

Oleh karenanya, diperlukan adaptasi dan penyesuaian diri pada tubuh Pemuda Pancasila. Dalam konteks tersebut, Ahmad M Ali menilai perlunya perubahan mendasar di internal organisasi Pemuda Pancasila.

“Kalau ingin eksis, maka kita harus dicintai oleh rakyat. Maka, satu-satunya jalan adalah Pemuda Pancasila harus bertransformasi. Perubahan itu harus dimulai dari internal kita sendiri,” kata Ahmad M Ali.

Sayangnya, hari ini Pemuda Pancasila disebut sebagai kumpulan para preman. Hal itu tentu tak baik bagi citra organisasi Pemuda Pancasila. Sebab, jika hal itu terus dipertahankan, maka Pemuda Pancasila akan ditinggalkan oleh rakyat.

“Kalau karakter itu tidak kita ubah, jangan berpikir organisasi ini akan hidup lebih lama, karena akan ditinggalkan rakyat Indonesia. Maka, saya instruksikan, sebagaimana perintah Ketua Umum, mulai hari ini, PP Jawa Timur dan seluruh kader Pemuda Pancasila di Indonesia harus berubah,” tegas dia.

Jika pada masa lalu Pemuda Pancasila sering terlibat dalam keributan dengan sesama ormas, maka, kata Ahmad M Ali, saat ini Pemuda Pancasila harus ‘ribut’ ketika kepentingan rakyat diganggu.

“Kita harus hadir di tengah-tengah kepentingan rakyat. Ini yang harus kita tanamkan. Dibutuhkan pemahaman atas perubahan yang terjadi. Melalui Muswil ini, saya memerintahkan agar Pemuda Pancasila mulai membuka kantor-kantor, rumah besar Pemuda Pancasila, yang tak hanya digunakan untuk membicarakan kepentingan Pemuda Pancasila saja, tetapi juga digunakan sebagai rumah untuk membicarakan kepentingan rakyat,” papar Ahmad M Ali.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak saat sambutan sebelum membuka acara. Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata dia, mendukung eksistensi organisasi Pemuda Pancasila untuk dapat terus berkibar.

Ia pun sependapat dengan pernyataan Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur yang juga Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, agar Pemuda Pancasila tampil berani memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat.

“Saya setuju kalau tadi dikatakan oleh Pak LaNyalla kita harus berani. Artinya, kalau tak sesuai, bukan hanya bersuara tapi juga bertindak,” tegas Emil Dardak.

Ia mengaku, selalu sejalan dengan pemikiran LaNyalla. Hal itu dapat dilihat dari rekam jejak pernyataannya di sejumlah media terkait situasi dan kondisi kebangsaan terkini.

“Rekam jejak saya secara pribadi, pandangan saya sama dengan Pak LaNyalla. Saya kira itu logis. Pesan Pak LaNyalla adalah pesan kepada masyarakat Jatim yang bernaung di bawah bendera Pemuda Pancasila,” ujarnya.

Emil juga menyitir pidato Waketum MPN Pemuda Pancasila soal kecintaan kepada rakyat. “Memang ada stereotipe bahwa Pemuda Pancasila itu kumpulan preman. Tapi preman bagi saya adalah Pemuda Keren dan Budiman,” ujarnya.

Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur yang juga Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, kesadaran seluruh rakyat Indonesia harus digugah lantaran ada kekeliruan mendasar dengan sistem demokrasi di negeri ini.

Saat ini, kata LaNyalla, bangsa ini telah meninggalkan sistem demokrasi Pancasila dan sistem ekonomi Pancasila yang merupakan karya luhur para pendiri bangsa.

Atas dasar itu, LaNyalla mengingatkan kepada kader Pemuda Pancasila untuk memahami sejarah lahirnya organisasi ini. Pemuda Pancasila, kata LaNyalla, diharapkan menjadi garda terdepan untuk membangun kesadaran bangsa akan pentingnya Pancasila sebagai way of life bangsa ini.

“Mari kita rapatkan barisan. Kita harus bangkit. Harus berani melakukan koreksi atas sistem tata negara, sekaligus sistem ekonomi nasional negara ini demi Indonesia yang lebih baik,” demikian LaNyalla. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Potensi Pengembangan KBN TNI AL di Sulawesi Utara

Next Article

Ketua DPD RI Minta Presiden Tunjukkan Sikap Pro Konstitusi Presidential Threshold

Related Posts