Jakarta – ekpos.com –
Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji menilai, menaikkan tarif tiket masuk wisata candi Borobudur sebagaimana yang diungkapkan oleh Menko Maritim dan investasi, Luhut Binsar Pandjaitan itu bertolak belakang dengan promosi destinasi wisata.
“Memang borobudur perlu dijaga kelestariannya, tapi bukan denga menaikan tarif yg selangit. Itu bertolak belakang dengan promosi destinasi wisata ini. Kepentingan konservasi dan wisata memang perlu seimbang. Tapi bukan menaikan harga setinggi itu,” ujar Nuroji melalui keterangannya, Minggu (5/6).
Politisi dari fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan bahwa, pembatasan jumlah wisatawan yang naik ke Candi Borobudur itu bisa dilakukan dengan membatasi jumlah pengunjung atau dengan cara bergiliran atau antri.
Hal lain yang bisa dijadikan alternatif Solusi pelestarian candi Borobudur adalah dengan menutup area candi pada waktu-waktu tertentu untuk perawatan atau pengurangan beban berat candi.
“Soal guide, dalam rapat terdahulu dengsn pengelola, saya sampaikan bahwa guide nya tidak profesional.. Kenapa? Karena, antara satu guide dengan yang lain, tidak sama, saat menceritakan sejarah borobudur, dengan kata lain berbeda beda versinya. Dan begitu saya tanya, ternyata guide tersebut berasal dari Palembang,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Nuroji, ketika ia menanyakan nama-nama gunung disekitar Candi Borobudur, guide tersebut tidak tahu namanya.
Ditambahkannya, seharusnya untuk menjadi guide perlu pelatihan dan pembekalan tersendiri tentang sejarah wisata candi tersebut, dan lingkungan sekitarnya. Sehingga antara satu guide dengan guide yang lain satu cerita alias ada kesamaan. Dan yang terpenting merupakan sejarah asli candi tersebut.
“Dan yang tidak kalah penting, untuk memberdayakan warga sekitar atas keberadaan candi Borobudur itu juga harus dilakukan Penataran, pelatihan atau pembekalan terlebih dahulu,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini Menkomartim dan investasi mengumumkan akan membatasi pengunjung Candi Borobudur dan menerapkan tarif baru untuk tiket masuk bagi turis asing maupun lokal.
Tak tanggung-tanggung, pengunjung lokal atau turis lokal nantinya diharuskan membayar tiket Rp 750.000 untuk sekali masuk.
Sementara wisatawan mancanegara, bakal dikenakan tarif 100 dollar AS atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 1.443.000 (kurs Rp 14.400) atau hampir dua kali lipat dari harga tiket untuk turis lokal di. (Ayu).