BANDUNG, Ekpos.Com >> “Hatur nuhun jang (terima kasih),” uangkapan itulah yang keluar dari Mulut Mak Esih (79), saat menerima bingkisan dari Tim ACT Bandung datang untuk bersilaturahmi, Jumat (16/6/2022).
Dengan kehadiran Tim ACT Bandung, Mak Esih yang tinggal dirumah berukuran 2×2 meter persegi, di tengah-tengah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana Anyar ini merasa memiliki saudara kembali. Beliau meneteskan air mata Ketika Tim ACT Bandung membawakan bingkisan paket pangan untuknya.
Mak Esih hanya hidup berdua dengan anaknya yang juga bernasib sama karena ditinggal mati suaminya. Sebenarnya Mak Esih memiliki 8 anak namun hanya tersisa satu orang yang kini mendampinya dan berprofesi sebagai tukang sapu di pemakaman umum Astana Anyar.
Di lokasi tersebut lah Mak Esih menghabiskan hari-harinya, di rumah yang tak memiliki MCK, dapur dan tempat tidur yang layak. Lantai rumahnya pun masih beralaskan tanah dan dinding menggunakan triplek bekas dan berlubang, sedangkan alas tidur Mak Esih hanya dipan bambu tua.
Dalam hatinya sebenarnya mak Esih ingin memiliki tempat tinggal yang lebih layak, namun apa daya tanah yang ditempatinya saat ini merupakan tanah milik pemerintah dan juga Mak Esih sudah tidak mampu bekerja. Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan pun masih sulit, tak jarang Mak Esih tidak makan dalam satu hari penuh.
Tim Relawan ACT, Hari, mengatakan bahwa distribusi Program Rutin ACT Bandung, Sahabat Asuh kembali diaktivasi. Pekan sekarang masuk Distribusi Batch 22, distribusi pekan sekarang difokuskan di zona 4 (Wilayah Bandung area barat) tepatnya di Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung.
Tersampaikan amanah kepada 4 segmen sahabat asuh (2 lansia, 1 disabilitas, 1 yatim) dari para dermawan asuh yang rutin tiap bulan mendonasikan untuk program ini.
“Alhamdulillah hari ini kita ACT-MRI Bandung telah mendistribusikan titipan amanah dari para sahabat dermawan, insyaallah ini akan terus berlanjut ke wilayah lainnya,” ujar Hari.**