Banten, Ekpos.com
Puluhan Masa yang juga jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur.me mendatangi rumah Ustadz Yusuf Mansur di kawasan Cipondoh,Tangerang.
Kadatangan puluhan masa itu untuk menagih hasil investasi batu bara senilai miliaran rupiah yang diketuai oleh Yusuf Mansur.
“Kami datangi, ngacir. Enggak tahu kabur ke mana. Satu versi, versi polisi menyebut dia ada di Yaman. Versi yang lain, saya dapatkan, dia kabur sama keluarganya ke Singapura sekarang. Nggak tahu yang benar yang mana,” ungkap Herry Joesoef,mewakili 30 massa aksi, Senin (20/6), seperti dilansir dari detik, Selasa (21/6).
Menurut Herry yang juga Sekretaris Pelita Lima Pilar mengungkapkan mereka sudah dua kali mengundang ustadz yusuf Mansur, tapi beliau tidak datang menemui massa, Dan. Sekarang mereka mendatangi ke rumahnya.
Dijelaskan Herry, massa beramai-ramai datang ke rumah Ustaz Yusuf Mansur karena tidak berani datang sendirian untuk menanyakan perihal investasi itu. Ia pun mengungkapkan alasan ketakutan mereka soal preman yang menjaga rumah sang ustaz.
“Kan tidak semua orang yang punya kaitan dengan Yusuf Mansur secara fisik berani menghadapinya. Premannya saja banyak tadi di sana. Tuntutan, pasti yang nggak selesai-selesai itu, yang dia (Yusuf Mansur) bohong terus. Misalnya, batu bara, yang melibatkan jamaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur itu 250 orang,” terangnya.
Ia mengatakan investasi batu bara ini terjadi pada akhir tahun 2009, dengan dana yang terkumpul sebanyak Rp46 Miliar. Namun, Ustaz Yusuf Mansur selaku komisaris utama tidak mengakuinya.
“Padahal dia menjadi Komisaris Utama PT Padi Partner Perkasa, PT di mana tambang batu bara itu bernaung. Ternyata kan produknya enggak ada. Itu sudah 12 tahun sejak investasi,” tambahnya.
Aksi protes yang berlangsung selama 10 menit itu, berlangsung kondusif dan tidak ada tindakan anarkis yang terjadi.
“Situasi kondusif, tidak ada anarkis nggak ada. Hanya menyampaikan aspirasi saja,” kata Kapolsek Cipondoh Kompol Ubaidillah.*** jabek/red