Jakarta – Ekpos.com, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono meresmikan dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe Patroli Cepat (PC) 60 yaitu KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875 masuk ke Jajaran TNI Angkatan Laut sekaligus mengukuhkan Komandan yang mengawaki kedua kapal tersebut di Dermaga Marina Batavia Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2022.
Serah Terima KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875 dilaksanakan dengan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima, dilanjutkan serah terima dari Direktur PT. CMS kepada Kadisadal, dari Kadisadal kepada Aslog Kasal, dan dari Aslog Kasal kepada Pangkoarmada III. Kemudian penyerahan Cinderamata (maket kapal) dari Dirut PT. CMS kepada Kasal.
Upacara Peresmian dan Pengukuhan Komandan KRI Dorang-874 dan KRI Bawal875 antara lain diisi dengan pembacaan Keputusan Kasal tentang peresmian KRI dan pernyataan peresmian KRI oleh Inspektur Upacara. Selanjutnya dilaksanakan pembacaan Keputusan Kasal tentang pengukuhan Komandan KRI, pengambilan Sumpah Jabatan, pemasangan tanda pangkat dan tanda jabatan, penandatanganan Pakta Integritas dan laporan resmi pengukuhan komandan KRI.
Dalam keterangannya Wakasal mengatakan ” Kita sudah memberikan bukti bahwa Angkatan Laut komitmen untuk menggunakan produk-produk dalam negeri sesuai dengan arahan bapak presiden, jelas Wakasal.
“Bukti langkah dari Kasal yaitu beliau membangun Angkatan Laut dengan Modern, Profesional dan tangguh. Kapal dengan panjang 60 meter ini dibangun digalengan samudera Banten, selama 30 bulan dengan kontrak dilaksanakan pada tahun 2020 yang lalu, ujar Wakasal.
” Kapal ini harganya Rp 200 M/Unit dan cukup efisien. kandungan lokalnya baru sekitar 40 persen karena untuk mesin kita masih harus impor. baja buatan dalam negeri dan aluminium kita masih dari luar. dengan panjang kapal 60 m diawaki oleh 55 prajurit dan mempunyai kekuatan 26,8 Km/jam, papar Wakasal.
” Disini Kami Angkatan Laut punya 5 tugas pokok, yaitu yang pertama adalah pemegang kedaulatan. yang kedua adalah Fungsional keamanan laut secara Universal, yang ketiga adalah Diplomasi, yang keempat melaksanakan pembangunan kekuatan laut dan yang kelima adalah pemberdayaan wilayah laut, tutup Wakasal.
(Angel)