Demak – ekpos.com – Dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, Babinsa Koramil 13/Karangawen, Kodim 0716/Demak, Serda Ahmad Jumadi menghadiri musyawarah kelompok tani (Poktan) Darma Tirta di rumah salah satu anggota Poktan di Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen, Selasa (06/09/2022) malam.
Pertemuan yang membahas tentang persiapan penyiapan pengairan pada masa tanam (MT) 1 ini diikuti sekitar 20 anggota Poktan Daram Tirta. Selain itu juga dihadiri beberapa orang petani, pemilik/pengemudi traktor, penebas padi, serta BPKal.
Selain membahas tentang penyiapan pengairan dengan pembangunan jaringan irigasi, pelaksanaan musyawarah MT 1 juga dalam rangka meningkatkan agribisnis pertanian yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian warga Desa Sidorejo.
Serda Ahmad Jumadi menuturkan bahwa, kehadirannya bersama Bhabinkamtibmas sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kedekatan dengan warga masyarakat khususnya dengan kelompok tani. Tak hanya itu, kedatangannya juga sabagai langkah upaya mendukung program swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional.
“Kita Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu mendukung program seperti ini, guna meningkatkan kwalitas dan kuantitas hasil panen nantinya, sehingga mendukung program ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.
Kepada para anggota musyawarah, Serda Ahmad Jumadi meminta agar hal-hal terkait hasil musyawarah harus diketahui dan disebarluaskan kepada para petani lainnya. Sehingga hasil musyawarah dapat benar-benar memberikan manfaat bagi para petani.
Tak hanya itu, Serda Ahmad Jumadi juga meminta, agar dalam MT 1 ini petani selalu menggunakan atau memilih bibit padi varietas yang unggul, penentuan waktu dalam penebaran benih yang tepat dan selalu melaksanakan koordinasi dengan Gapoktan.
“Dan sekali lagi kami meminta, untuk pembersihan irigasi serentak, agar yang hadir disini mengajak seluruh petani yang menggarap atau memiliki lahan di Sidorejo untuk ikut gotong-royong. Sehingga nantinya air dapat tersalur ke lahan dengan lancar,” pungkasnya.
Dari hasil pertemuan, selain membahas masalah pengairan, juga membahas tentang keikutsertaan para penebas, bakul atau pemanen yang menggunakan alat pemetik (Combi) untuk ikut memperbaiki irigasi permanen yang rusak saat dilalui. (Red/Pendim 0716).