Oleh: Djafar Badjeber, Anggota MPR RI 1987-1992
Jakarta – ekpos.com – Meskipun tahapan dan prosesi Pemilihan Umum masih sedang berjalan oleh KPU, ternyata justru calon presiden-lah yang menjadi perhatian masyarakat. Dimana-mana terjadi diskursus tentang itu.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan itu, hanya disayangkan dukung mendukung capres mulai mengarah kepada sebuah situasi non produktif. Seperti Fitnah, menjelekkan, hoax dan bahkan berbau rasis.
Mulai ada aroma polarisasi yang tidak sehat, khususnya melalui pintu Media Sosial.
Apa yang terjadi menjelang pemilihan umum dan Pilpres ditahun 2019, harusnya sudah berakhir alias dikubur.
Tetapi ternyata masih belum berakhir sampai saat ini. Sementara kita akan memasuki pemilihan umum dan Pilpres ditahun 2024.
Kenapa kita tidak pernah mau kontemplasi, instropeksi dan edukasi atas situasi politik 2019 yang hampir membelah persatuan kita? Buat apa kita dengan lantang berkata NKRI harga mati, tetapi disatu sisi atas sikap dan perbuatan kita bisa mereduksi persatuan kita.
Entah sadar atau tidak, ternyata apa yang dilakukan oleh sebagian anak bangsa kita justru membuka pertentangan dan melukai sesama anak bangsa. Pilpres bukan jalan meretas Persatuan Nasional, justru melalui demokrasi kita bisa saling menghargai.
Pilpres 2019 harusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita. Residu Pilpres 2019 jangan dihidupkan lagi, toh pasangan 01 dan 02 sudah berkoalisi dan sama-sama di pemerintahan. Telah berjalan baik dan kompak. Tidak ada tanda bekas rivalitas. Diutamakan kepentingan nasional.
Siapapun dari anak bangsa yang menjadi capres dan cawapres, itu adalah hak politik dan hak konstitusionalnya.
Semuanya adalah putera-puteri Indonesia, saudara kita sebangsa dan setanah air. Semuanya baik, terseleksi secara alamiah.
Ketika menulis ini, saya teringat dengan firman Allah “Bisa jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu lebih baik bagi kalian (Al-Baqoroh 216).
Dan di surah lain “Bisa jadi kalian membenci sesuatu, padahal Allah jadikan banyak kebaikan padanya (An-nisa 19).
Ingat! Bahwa dua masalah yang sering mengundang perbedaan dan bahkan konflik, yaitu 1. HAL YANG TIDAK JELAS,
2. HAL YANG TIDAK DIKETAHUI / TDK DIPAHAMI.
Maka tidak ada alasan bagi kita untuk berhadap-hadapan, bermusuhan, atau terbelah. Bila tidak kita hentikan polarisasi ini bisa menimbulkan dis-integrasi bangsa. Lantas legasi apa yang bisa kita berikan kepada generasi berikutnya?
Satu hal yang perlu kita camkan betul bahwa presiden Joko Widodo telah mengingatkan kita semua, bahwa fenomena krisis politik, ekonomi, sosial, pangan dan perang sudah terjadi diberbagai belahan dunia. Jika kita lemah atau abai atas semua ini bisa menjadi boomerang bagi bangsa dan negara kita!!
Pakai akal sehat dan gunakan Hatinurani!!
#akucinta🇮🇩
#sayangibangsa🇮🇩
#jagankri🇮🇩
#akucintapersatuan🇮🇩
#akucintadamai🇮🇩