Jakarta – ekpos.com – Diterpa krisis dan resesi akibat pandemi, menjadikan penderitaan berkepanjangan bagi sebagian warga di ibukota. Tak bisa dipungkiri, banyak warga masyarakat yang hingga kini masih merasakan dampak. Sosok wanita cantik berhati mulia, Rizkika Rochendi, tidak segan-segan, bersama tim turun langsung ke masyarakat, membantu meringankan sebagian penderitaan kalangan menengah ke bawah tanpa pamrih.
Di saat-saat kalangan millenial di ibukota ada yang masih sibuk dengan kegiatan entertainment dan kongkow-kongkow di caffe dengan sesama sebaya mereka, sosok Rizkika (Ica Rocca), demikian panggilan remaja yang lincah dan proaktif ini, justru menyediakan waktunya untuk mengulurkan bantuan secara terukur dan berkesinambungan ke simpul-simpul warga terdampak.
Sampai dengan saat ini, Rizkika masih terus berkutat menyambangi warga masyarakat marjinal ibukota di sudut kampung-kampung Jakarta, yang dengan segala daya kekuatan berjuang memenuhi kebutuhan hidup dasar, yakni makan sehari-hari. Tak pelak lagi, dalam membaca realitas yang dihadapi warga Jakarta ini, Rizkika tak segan-segan menerjemahkannya dengan action mengunjungi langsung ke rumah-rumah gubuk warga dengan penuh jiwa kemanusiaan dan rasa kepedulian yang tinggi dengan ikhlas.
*Masih Banyak Warga Jakarta yang Kesulitan Tempat Tinggal*
Perubahan-perubahan indikator ekonomi yang cepat akibat berbagai kebijakan pusat yang tidak berpihak kepada warga menengah ke bawah di kantong-kantong kemiskinan Jakarta, membawa implikadi serius dengan ketidakmampuan warga untuk memenuhi kebutuhan shelter berlindung untuk beristirahat di malam hsti dan berkumpul dengan anak dan pasangan hidup. Terkadang masih dijumpai, ada keluarga warga Jakarta yang terpaksa hidup menumpang di bangunan-bangunan tua yang tidak layak, bocor ketika hujan turun dan berada di kawasan dengan lingkungan yang tidak sehat antara lain dekat dengan pembuangan sampah dan tepi-tepi badan air yang keruh dan warnanya hitam.
Menelusuri dan menyelami warga Jakarta, dengan kunjungan langsung ke mereka yang kurang beruntung ini, pada diri Rizkika semakin terangsang dan tumbuh rasa kepeduliannya. Dan hal ini semakin mendorong dirinya tampil dan terjun langsung memperbaiki taraf kehidupan mereka dengan kemampuan seorang millenial yang terbatas, namun memiliki impact yang amat mengena dan belum dikerjakan generasi seusia Rizkika. (Dwi Cahya).