Peringati Hari Santri, Pemkab Purwakarta Bedah Buku Pergolakan Tanam Paksa dan Berdirinya Purwakarta

PURWAKARTA, Ekpos.Com >>Dalam rangka Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022 Pemerintah kabupaten (Pemkab) Purwakarta bedah buku yang membahas berdirinya Purwakarta Tahun 1830-1832 di Gedung Negara “Aula Yudistira” Kab. Purwakarta.

Bedah buku tentang sejarah berdirinya Purwakarta ini diinisiasi  Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika , beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu, (12/10/22) lalu .

Menurut Ambu (red: sapaan akrab Bupati Purwakarta), “Buku Berjudul Pergolakan Tanam Paksa dan Berdirinya Purwkarta 1830-1832, adalah salah satu karya putra terbaik Purwakarta yang harus diapresiasi”.

“Saya sangat bangga dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Naurid selaku penulis buku meski masih terbilang sangat muda namun memiliki keilmuan sejarah yang mendalam khususnya tentang Sejarah Purwakarta,” ujarnya.

Ambu sebagai tokoh literasi digital di Jawa Barat tahun 2022 itu berharap, semua kalangan pemuda Purwakarta memiliki minat untuk literasi. Terlebih buku tersebut, berisikan tentang Sejarah Purwakarta yang sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat Purwakarta secara luas.

“Buku ini relevan dengan data sejarah, selain itu juga mengulas tentang tokoh sejarah Islam di Purwakarta yang berpengaruh dalam skala nasional. Dalam hal ini, adalah Syaikh Baing Yusuf tokoh sentral dalam sejarah berdirinya Purwkarta,” tutur Ambu Anne.

Menurut Naurid Muhammad Rifa’i Ilyasa selaku “Penulis” menyampaikan, “Buku itu awalnya sebuah skripsi saya pada saat kuliah di UIN Bandung 2018 lalu,” jelasnya.

Selain di bedah saat Hari Santri Nasional, Naurid menambahkan bahwa hal serupa pernah dilakukan dalam rangkain HUT RI Ke-76 lalu.

“Tahun 2021 lalu juga sudah dibedah bukukan dalam rangkain peringatan hari kemerdekaan RI ke 76 di aula Disporaparbud Purwakarta,” tambahnya lagi.

“Bedah buku tahun lalu bedah buku kali ini saya menggandeng Dr. Ahmad Ginajar Sya’ban dari UNUSIA Jakarta, beliau sangat berkompeten dalam penelitian sejarah Islam di Purwakarta,” pungkasnya.

Penulis memiliki sudut pandang Islami dalam menyajikan teori dan metodologi sejarah. Tak ayal beberapa instansi pemerintah terkait dan organisasi memberikan banyak rekomendasi, agar buku karyanya tersebut menjadi salah satu buku referensi Sejarah Purwakarta diantaranya rekomendasi Disdik, Kemenag, MUI dan Disipusda. -MIF-

Total
0
Shares
Previous Article

Komitmen Bersama Tingkatkan Layanan Perbankan, bank bjb PKS dengan Perpamsi

Next Article

Sinergitas TNI AL berhasil Gagalkan Penyelundupan Minuman Beralkohol senilai 4.38 M

Related Posts