Jakarta – Koranprogresif.co.id, 22 Oktober 2022 – Dalam rangka Patroli Terkoordinasi (Patkor)/ Coordination Patrol (Corpat) Philindo XXXVI Tahun 2022 yang dilaksanakan di perbatasan laut Indonesia-Philipina, TNI Angkatan Laut (TNI AL) menugaskan KRI Tongkol – 813 dari Satuan Kapal Patroli Lantamal VII Kupang Koarmada II dan Pesud P-8201, sedangkan dari Philippine Navy melibatkan kapal BRP Ismael Lomibao PC-383 dan Pesud NV 395. Jumat (21/10) kemarin.
Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya menjelaskan bahwa Patroli Terkoordinasi ini berada di bawah komando dengan tujuan menjalin hubungan bilateral yang harmonis serta bersama-sama menjaga stabilitas keamanan di kawasan khususnya perairan perbatasan Indonesia-Philipina.
Selain melaksanakan patroli terkoordinasi yang dilaksanakan di respective sektor operasi di laut yurisdiksi masing-masing negara yang telah disepakati, kedua kapal perang tersebut juga melaksanakan beberapa latihan diantaranya adalah Latihan Manuvering Exercise, beberapa serial latihan komunikasi, RAS, Screenex, dan Final Exerciase yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 Oktober.
Pengelolaan issue perbatasan sangat penting dalam menjamin stabilitas di kawasan. Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan ASEAN bahwa Presiden Jokowi menyadari adanya dinamika yang sangat tinggi yang dapat mengancam stabilitas kawasan. Namun, Indonesia tidak ingin kawasan ini menjadi ajang perlombaan senjata dan menjadi power projection yang dapat mengancam stabilitas.
Hal ini menuntut semua pihak mengedepankan cara-cara diplomatik dan penyelesaian masalah di meja perundingan sesuai dengan semangat ASEAN. “Kita harus mampu membangun culture of conflict menjadi culture of peace, trust deficit menjadi strategic trust,” ungkap Jokowi.
Selama pelaksanaan operasi KRI Tongkol-813 disamping melaksanakan Patkor, juga melaksanakan koordinasi dengan Satgas Pam Pulau terluar di Pulau Marore serta memberikan beberapa bantuan bahan makan kepada Posal Marore sebagai satuan penjaga perbatasan di pulau terluar.
Patroli terkoordinasi ini merupakan tindak lanjut dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono bahwa TNI AL harus terlibat aktif dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan dengan meningkatkan kerjasama bilateral maupun multilateral, diantaranya melaksanakan Patkor dan Passex dengan negara-negara sahabat.
(Red)