Masing-masing Punya Hak Untuk Menentukan Capres Sendiri

Jakarta – ekpos.com – Saya pikir pidato Jokowi di HUT Golkar ke-58 agak aneh, soalnya dia mengatakan jangan sembrono memilih capres.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie melalui keterangannya di Jakarta, Senin (24/10).

Himbaunya, sebaiknya dia bicara soal partai Golkar dalam sejarah bangsa apa kontribusi Golkar dalam pembangunan atau dia mengangkat tokoh terbesar Golkar mendiang Preaiden Soeharto ketimbang ngurus parpol lain. Bicara saja sesuai topik dan tema.

Bahkan dia mengalegorikan dua pilot. Ini anekdot irasional Jokowi. “Wajar saja kalau Nasdem mencalonkan calon jagoannya Anies Baswedan, Gerindra mencalonkan pilihannya Prabowo. Ataupun Golkar mencalonkan Airlangga. Ataupun PDIP mengusung Puan Maharani tak ada yang keliru. Jokowi mau mendikte dan maunya dia capresnya pilihannya dia,” tegasnya.

“Mana mungkin, eranya 2024 akan berakhir maka berilah kesempatan parpol menentukan pilihan dan nasibnya,” imbuhnya.

Meski tak ada yang salah, pidato ini sentilan terhadap Surya Paloh yang telah mendeklarasikan Anies, maunya Ganjar.

Tak usah mendramatisir keadaan mending Jokowi atur pemerintahan dengan baik dan benar agar rupiah tak terperosok sampai Rp15.600 atau utang Rp7.000 triliun bisa dilunasi bahkan negeri ini bebas korupsi.

“Bagi saya mementukan capres adalah pilihan masing-masing parpol bukan dia yang menentukan,” pungkasnya. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Pengamat: Ketum Golkar Airlangga Dapat Restu Jokowi

Next Article

Begini Cara TNI AL Bekali Prajuritnya Penerapan UNCLOS 1982

Related Posts