Ketua Umum PBTI: Pembagian Wilayah Dalam Kejurnas Taekwondo, Demi Pemerataan dan Persaingan Yang Lebih Kompetitif

 

Jakarta – ekpos.com – Kejuaraan nasional taekwondo dengan dibagi kedalam 6 wilayah adalah merupakan bentuk aspirasi dan masukan dari para praktisi taekwondo dan pengurus provinsi di seluruh Indonesia.

Mereka menilai bahwa, perlunya menata kelola taekwondo, khususnya kejuaraan, diklat dan sebagainya kedalam beberapa wilayah karena faktanya selama ini terjadi gap atau kesenjangan antar daerah yang dikelola oleh Pengprov. Hal ini terjadi lantaran akibat karena kondisi geografis dan luasnya wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki melalui keterangannya ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai alasan pemberlakuan kejurnas wilayah ini, Rabu (3/11).

Menurut Ketua Umum PBTI, salah satu dampak dari kesenjangan tersebut adalah atmosfir pertandingan dan sentra-sentra pembinaan serta pengembangan taekwondo banyak terjadi dan hanya berlaku di beberapa provinsi saja. Dan hal itulah yang menyebabkan adanya dominasi hanya beberapa provinsi saja disetiap event atau ajang pertandingan taekwondo.

“Kejuaraan dan kegiatan-kegiatan diklat yang selama ini cenderung lebih banyak di kota-kota besar, tidak mampu dijangkau oleh para praktisi taekwondo di pelosok daerah. Jika pun mereka bisa mengikuti kegiatan tersebut, biaya yang diperlukan sangatlah besar. Faktor kendala geografis dan luasya wilayah Indonesia inilah yang menjadi sebab utama terjadinya gap. Dan karena faktor itulah pada akhirnya saat Rakernas Januari 2022 lalu, diputuskan bahwa kejuaraan nasional taekwondo akan dibagi kedalam 6 wilayah,” ujar Thamrin Marzuki.

Lebih lanjut, Ketua Umum PBTI menegaskan bahwa, dengan adanya kejurnas wilayah ini, dirinya yakin para atlet dan pembina taekwondo di daerah akan lebih semangat dan termotivasi membina dan mengembangkan terus atmosfir taekwondo.

Bukan hanya kejurnas, diklat-diklat pelatih dan wasitpun sudah diberlakukan pembagian wilayah, bahkan sejak tahun lalu sudah mulai diberlakukan. Sekali lagi menurutnya hal ini demi pemerataan, seleksi dan regenerasi atlet yang tumbuh potensial dari wilayah-wilayah di seluruh Indonesia. Bukan dari Jawa saja.

“Setiap atlet, pelatih dan wasit di daerah punya hak yang sama untuk maju dan memiliki akses yang sama serta berkeinginan memiliki prestasi yang sama dengan daerah lainnya,” terang Thamrin.

Thamrin berkeyakinan, dengan pola seperti ini, kesenjangan (gap) antar daerah, baik dilihat dari segi prestasi, kompetisi, dan kompetensi akan semakin berkurang.

Untuk diketahui, Kejurnas wilayah 1 alhamdulillah telah sukses dilaksanakan di Banda Aceh. Wilayah 1 terdiri dari Provinsi DI Aceh, Kepri, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Wilayah 2 kejuaraan akan berlangsung tanggal 4 – 6 November 2022 di di Palembang, Sumatra Selatan. Wilayah 2 terdiri dari Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung. Kejurnas wilayah 3 akan berlangsung pada tanggal 5 – 6 November 2022 di Tangerang, Banten. Wilayah 3 terdiri dari Banten, Jabar, DKI, DIY dan Jatim. Kejurnas Wilayah 4 akan berlangsung 29 November – 1 Desember 2022 di Banjarmasin. Wilayah 4 terdiri dari Kalsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim, dan Kaltara. Kejurnas wilayah 5 akan berlangsung tanggal 24 – 25 November 2022 di Makasar. Wilayah 5 ini terdiri terdiri dari Sulsel, Gorontalo, Sulut, Sulteng, Sultra dan Sulbar. Adapun kejurnas wilayah 6 akan berlangsung pada tanggal 15 – 17 November 2022 di Ambon Maluku. Wilayah 6 terdiri dari Maluku, Maluku Utara, Bali, NTT, NTB dan Papua.

Terkait dengan hasil yang dicapai nanti, Ketua Umum PBTI telah menginstruksikan kepada Kabid Binpres untuk menggelar seleknas hasil kejurnas di 6 wilayah ini. Apalagi sejauh ini PBTI telah melakukan upaya dengan pelibatan pihak kemenpora dan para sponsor untuk membuat pelatnas khusus kadet dan junior. Bagaimana teknisnya, Ketum menegaskan akan diformulasikan lebih lanjut oleh Kabid Binpres.

“Juara 1, 2 dan 3 disetiap wilayah sudah dipastikan akan mengikuti seleknas, selain itu, mereka-mereka yang di identifikasi bakat dan skill mereka selama mengikuti kejurnas, dan event-event lainnya serta dari hasil audisi nasional juga akan dipanggil dan ikut bersaing secara kompetitif dalam seleknas nanti. Hasil seleknas tersebut, para atlet akan menghuni pelatnas taekwondo,” imbuhnya. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Jaringan Medan-Ternate Diringkus BNNP Maluku Utara

Next Article

Pemkot Cimahi Kembali  Raih WTP Ke-9 dari Kemenkeu RI

Related Posts