BANDUNG, Ekpos.Com >> Diduga kajian tidak lengkap (komprehensif), banyak halte bus atau shelter di Kota Bandung terbegkalai dan akhirnya rusak dimakan usia. Terlebih, kehadiran halte bus terkesan karena Pemkot Bandung memaksakan diri untuk mendapatkan bus dari Kementrian perhubungan (Kemenhub).
Pembangunan dinilai tergesa-gesa dan asal-asalan, pada akhirnya halte tersebut menjadi terlantar dan terbengkalai. Padahal biaya yang digelontorkan tidak sedikit dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Ketua Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) Jawa Barat Herry MOS mengungkapkan, moda transportasi masal, bertujuan mengurai kemacetan lalulintas jalan raya. Pada saat Kemenhub akan memberikan hibah bus ini.
‘Akan tetapi untuk mendapatkan bus atau moda transportasi massal Kemenhub itu, ada persyaratan teknis yang harus di penuhi oleh kota/kabupaten sebagai penerima hibah. Dan tentunya, penerima hibah harus melakukan kajian komprehensif sebelum turunnya bantuan bus hibah tersebut,’ sebut Herry menanggapi halte bus Jumat 11 November 2022.
Karena itu, dia menduga sepertinya tidak dilakukan kajian komprehensif dan terkesan tergesa-gesa.
‘Ada kesan memaksakan diri untuk mendapatkan hibah bus Kemenhub. Akibatnya tujuan moda transportasi sebagai pengurai kemacetan tidak terwujud. Bahkan infrastruktur yang sudah dibangun pun terbengkalai,’ tambahnya.
Kajian dimaksud seperti lebar jalan, jarak antar lampu merah yang pendek-pendek (berdekatan), rute tujuan antar bus, jumlah pengguna moda transportasi, rasio penambahan jumlah kendaraan dengan penambahan panjang jalan, keamanan dan kenyamanan penumpang, termasuk fasilitas pendukung berupa shelter sebagai tempat naik-turunnya penumpang.
‘Saya berharap, ke depan Pemerintah Kota Bandung harus melakukan kajian komprehensif sebelum meluncurkan program atau proyek kegiatan. Jika tidak akan berdampak pada pembangunan yang asal-asalan. Buktinya pembangunan halte sekarang terbengkalai dan merusak estetika kota. Apalagi akan dibongkar karena alasan berubah fungsi. Ini kan ibarat mengatasi masalah dengan masalah. Ada apa dibalik semua ini?,’ tanyanya. ***