Jakarta – ekpos.com, “Indonesia merupakan supermarket bencana yang lengkap, dari mulai gempa, banjir, kebakaran hutan hingga tanah longsor. Tidak hanya itu, Sebelum pandemi 14 orang meninggal perjam karena TBC. Hal inilah yang menjadi tantangan kita untuk dapat membangun kontruksi bangunan yang tahan gempa dan tentunya sehat, dan ini berhasil, kita telah melakukannya disejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya di Garut Jawa Barat.” Ungkap Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI., AA Ketua Umum IAI.
Berdasarkan pengalaman itu kini IAI kembali berkonstribusi mengajukan usulan rancangan rumah murah tahan gempa dan sehat pasca bencana gunung meletus di Semeru dan bencana gempa di Cianjur Jawa Barat. “Alhamdullilah di Semeru dan di Cianjur Pasca Bencana kita telah membantu merancang Kontruksi bangunan yang tahan gempa dan Sehat, Sekarang sudah berjalan dan sudah terbangun ratusan Unit.” Katanya.
Selain dari pengalaman, Lanjut Georgius, IAI juga Belajar dari bencana yang telah terjadi, pelajaran penting dalam mitigasi bencana adalah bagaiman memitigasi hidup berdampingan dengan bencana yang akan datang tanpa bisa diprediksi. Kini IAI eksis di 34 Provinsi di Indonesia berikut 1 perwakilan singapura, masing-masing provinsi memiliki pengalaman tersendiri dengan bencana yang telah terjadi dikawasannya. “Dengan team kita yang berada diseluruh Indonesia dan luar negeri ini, Kita bisa mudah memitigasi bencana untuk disesuaikan dengan rancangan bangunan.” Katanya.
Selain itu, Mitigasi dan penangan bencana merupakan salah satu program yang ditetapkan sebagai program mitigasi berkesinambungan Badan Pengabdian Profesi Ikatan Arsitek Indonesia, yang disebar pada IAI Provinsi yang berpengalaman dalam penanganan sebagai leader untuk penanganan bencana.
(Red)