Demak – ekpos.com – Banjir rob adalah jenis banjir yang biasa terjadi di wilayah pesisir pantai. Penyebab utama banjir ini yaitu kenaikan air laut yang membuat daerah sekitar terpaksa tergenang oleh air tersebut.
Untuk itu, Danramil yang di wakili oleh Bati Tuud Koramil 11/Sayung, Peltu Bayu Sumbowo beserta Forkopimcam Sayung, BPBD serta PMI Kabupaten Demak saat mendampingi giat monitoring dan pendampingan pengecekan dampak bencana di wilayah Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kab. Demak dan meyerahkan Bansos berupa Sembako terdampak bencana rob.
“Bansos Sembako yang masuk adalah salah satu program pengentasan kemiskinan juga harus menyasar dan tepat sasaran maka dari itu harus door to door sehingga tidak terjadi penyelewengan,” ungkap Bayu dalam keterangan pers, Senin (16/1/2023).
Bayu meminta pemerintah perlu ikut memikirkan wilayah permukiman penduduk di wilayah pesisir yang selalu tergenang bencana rob.
Bati Tuud Koramil 11/Sayung itu menyebut, saat ini mayoritas daerah yang berada di kawasan Pantai Utara Jateng sangat rentan bencana rob.
Menurut dia, kondisi itu juga bisa mengancam perekonomian masyarakat setempat.
“Misalnya, tiap bulan rumah warga selalu kemasukan limpasan air rob. Ini tentu akan menjadi beban tersendiri yang menguras banyak tenaga maupun pikiran,” ujarnya.
Warga terdampak rob, lanjut Bayu, hanya memikirkan bagaimana meninggikan tempat tinggal masing-masing, sekaligus menyelamatkan barang-barang berharga.
“Saat rob muncul, dan genangannya tinggi, maka mereka harus mengungsi untuk sementara. Ini mungkin sudah menjadi semacam rutinitas, tapi tentu ini tidak baik untuk ke depannya,” katanya.
Berdasarkan hal itu, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana warga terdampak rob tersebut tinggal di hunian yang layak melalui berbagai program yang ada.
“Tentu ini harus berjalan beriringan dengan program-program penanggulangan rob seperti membangun tanggul laut,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya mengakui jika persoalan rob maupun dampaknya tidak bisa diselesaikan oleh satu tingkatan pemerintahan saja sehingga harus ada komunikasi dan kolaborasi yang intensif untuk mengatasi persoalan ini agar langkah-langkah yang diambil bisa komprehensif.
“Yang pasti tujuannya sama, menjaga masyarakat dari berbagai potensi ancaman bencana, serta bagaimana sama-sama memajukan kesejahteraan umum,” kata pria yang juga asli kelahiran Sayung itu.
“Menghimbau kepada masyarakat dan perangkat desa agar lebih waspada terhadap terjadinya bencana karena DS. Timbulsloko adalah Desa yang langsung bersentuhan dengan pantai Utara Jawa. Adakan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah apabila terjadi bencana di wilayah dan melaporkan sesuai dengan hirarki yang ada. Situasi ini tentu bisa berpengaruh pada banyak sektor, namun kami berharap, dari permukiman warga terdampak rob yang menjadi perhatian utama,” tutup Bayu. (Red/Pendim 0716/Demak).