Cimahi, ekpos.com
Pengidap penyakit kanker di Kota Cimahi perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Berdasarkan data laporan kanker tahun 2022 di Kota Cimahi yaitu kanker payudara sebanyak 115 orang, kanker leher rahim / serviks 6 orang, dan neoplasma / tumor jinak 445 orang.
Data yang terungkap,periode 2015-2020 berdasarkan data RS di Kota Cimahi adalah kanker payudara 672 Orang dan kanker servix sebanyak 140 Orang. Berdasarkan data BPJS, kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan kedua tertinggi setelah penyakit jantung (3,5 triliun).
“ Hampir 30 – 50 persen kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dengan menjalankanPrilaku hidup cerdik dengan cara cek kesehatan secara rutin, hindari merokok, rajin aktivitas fisik, diet gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.” Ujar PJ. Waliota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan saat memberikan sambutan di acara Pencanangan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara dengan IVA Test dan Sadanis di 15 kelurahan tingkat Kota Cimahi, bertempat di PT. Sansan Saudaratex Jaya, Selasa (07/02/2023).
Menurut nya, imunisasi Hepatitis B dan HPV telah terbukti dapat mencegah jutaan kasus kanker di dunia. Kanker juga dapat dideteksi dini dan diobati segera sehingga angka kesembuhan juga tinggi.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan kanker leher rahim dan kanker payudara, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan semata. Diperlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Diharapkan dengan terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, angka kesakitan dan kematian karena kanker leher rahim dan kanker payudara di Kota Cimahi dapat diturunkan secara signifikan,” urainya.
Di jelasakan, salah satu penyebab tingginya kasus kanker di Indonesia, imbuhnya, adalah kondisi lingkungan yang terus menghasilkan bahan karsinogenik, seperti rokok, daging olahan dan sebagainya. Penyebab lain juga mempengaruhi seperti kebiasaan bergadang, kurang olahraga dan makan terlalu banyak.
Diketahui, kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia, dan menyebabkan 9.6 juta kematian pada setiap tahun, yang mana angka ini hampir sama dengan jumlah penduduk Jakarta. Diperkirakan 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Berdasarkan Globocan 2020, kasus baru kanker di Indonesia adalah sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang. Kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara (65.858 kasus), diikuti kanker leher rahim (36.633 kasus). Kasus kanker tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru (34.783 kasus), diikuti kanker kolorektal (34.189 kasus).
Meskipun penyakit kanker membunuh lebih banyak dari pada AIDS, Malaria dan TBC, akan tetapi, 43% kanker dapat dicegah dengan cara 1) Mengurangi konsumsi tembakau dan alcohol, 2) Mengurangi paparan bahan pemicu kanker,3) Mengikuti program vaksinasi, dan 4) Menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.
Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penyakit kanker Pemerintah melaksanakan Program Pengendalian kanker khususnya deteksi dini kanker rahim dan payudara dengan metoda IVA (inspeksi visual dengan asam asetat).
Tujuan nya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan kepedulian individu dalam mencegah dan mengendalikan kanker dengan terdeteksinya sejak dini perempuan di kota Cimahi dari penyakit kanker leher rahim dan kanker payudara melalui IVA test dan Sadanis.
Kampanye multitahun hari kanker sedunia pada tahun 2022-2024 mengangkat tema “Close The Care Gap” yang dalam bahasa Indonesia berarti “tutup kesenjangan perawatan” bertujuan untuk membangun akses perawatan kanker yang lebih adil dan merata dan mengajak semua pihak terkait menutup kesenjangan dalam perawatan kanker sesuai perannya masing-masing.
Hadir dalam kegiatan Pencanangan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara Direktur PT. San San Saudaratex Jaya Budi Danubrata, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Kota Cimahi, Ketua TP. PKK Kota Cimahi Euis Hotimah Dikdik, Plt. Ketua DWP Kota Cimahi Dra. Rina Ratnaningsih, Asisten Pemkesra Setda Kota Cimahi Maria Fitriana, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Mulyati.*** hg/diskominf