JAKARTA, Ekpos.Com — Dalam suatu negara, Ekonomi adalah satu sektor yang selalu menjadi pusat utama perhatian.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, seluruh negara apalagi negara maju sedang mengalami tantangan berat ditahun 2023 dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah dari tahun sebelumnya. Duniafintech menuliskan, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.
Menurutnya, Indonesia masih terbilang stabil dibanding negara ASEAN maupun negara G20.
“Indonesia masih relatif dalam situasi yang baik dibanding negara ASEAN maupun G20,” jelasnya dalam konferensi pers APBN di akun YouTube Kemenkeu.
Selain itu, Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) awal 2023 mengalami suplus Rp90,8 triliun atau 0,43 dari Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk pendapatan negara sendiri, pada awal tahun alami kenaikan 48,1 persen atau memcapai Rp 232,2 triliun.
“Situasi dari RI yang terus optimis, namun tetap waspada itu tergambarkan pada APBN pelaksanaan bulan pertama 2023,”tambahnya.
Sementara itu, belanja negara juga masih sangat suportif dimana tetap tumbuh sebesar Rp141,4 triliun atau 11,2 persen secara Year On Year (YoY), tumbuh 4,6 persen dari target.
Bendahara negara mengaku optimis, namun tetap berpesan untuk tidak lengah agar perekonomian stabil.
“APBN sendiri harus dijaga kesehatannya sehingga dia bisa menjadi instrument yang memberikan solusi,memberikan perlindungan pada masyarakat dan ekonomi,”pesannya. (Sopiyani Solihah).