Sinergitas TNI AD Bersama KEMENDAGRI Dalam Perspektif Intelijen di Daerah Perbatasan Indonesia

Bandung – ekpos.com -“Kebyar-Kebyar…,” Seperti itulah penggalan lirik dari lagu nasional ciptaan Gombloh saat dinyanyikan dengan penuh semangat oleh para peserta  yang terdiri dari  Camat di Daerah Perbatasan, Perwakilan Pos Lintas Batas Negara/PLBN, Kesbangpol, Kasatpol,Pegawai Pusat Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan/BNPP sebagai wujud cinta dan rela berkorban untuk membela tanah air Indonesia tercinta.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari KSAD Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. dalam mengoptimalisasikan sinergitas antar instansi guna mendukung program kerja Kemendagri/Kementrian Dalam Negeri tentang Keamanan, Ketentraman, Ketertiban masyarkat melalui dialog interaktif dengan topik “Peningkatan Naluri Intelijen Dalam Rangka Mewujudkan Kewaspadaan Dini dan Deteksi Dini” yang dilaksanakan oleh Staf Intelijen Angkatan Darat (Sintelad) di Ballroom Sutan Raja Hotel and Convention Centre Soreang Kab.Bandung Jawa Barat, Senin pagi (27/02/2023).
Sementara di atas panggung tampak seorang Brigadir Jenderal memandu para peserta untuk semangat menghayati makna di balik lagu tersebut. Kali ini dipimpin langsung Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Manajemen Intelijen (Waas Intel Kasad Bid. Jemen Intel), Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han yang mewakili KSAD sebagai Nara sumber dalam dialog Interaktif tersebut.
Sedangkan para peserta lebih dari 200 orang, datang dari berbagai daerah dan berbagai kalangan yang terdiri dari Camat daerah Perbatasan, Pos Lintas Batas Negara/PLBN, Kesbangpol, Kasatpol,Pegawai Pusat Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan/ BNPP.
Acara ini mengangkat mengaktualisasikan peran aparat pemerintahan sipil dalam bersinergitas dengan TNI dan Polri secara integratif, holistik, massif dan komprehensif tentang kewaspadaan dini dan pencegahan dini dengan harapan dapat menghentikan segala bentuk kegiatan intelijen lawan yang masuk ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bukan tanpa sebab, menurut Brigjen TNI Antoninho, saat ini beragam kegiatan intelijen lawan yang masuk ke Indonesia melalui berbagai cara diantaranya paling mudah ialah melalui media sosial maupun dengan PROCY WAR. Sebagai analogi, Brigjen TNI Antoninho menceritakan bagaimana seorang hantu bisa membuat pertumpahan darah hanya berawal dari melepas ikatan seekor keledai yang kemudian memakan tanaman seorang petani.
Dalam cerita tersebut, singkatnya petani marah dan membunuh keledai yang juga berbuntut pemilik keledai marah dan balas dendam kepada petani hingga terjadi pertumpahan darah. Seperti itulah Brigjen TNI Antoninho menggambarkan bagaimana intelijen lawan berusaha untuk mengunakan media sosial dan bertindak sebagai hantu dan melepaskan banyak ‘keledai’ setiap harinya.
Keledai tersebut bisa berupa isu-isu yang memicu perpecahan, seperti Sara, intoleransi, propaganda, adu domba, separatis, teroris hingga provokasi lainnya yang sepatutnya ditanggapi dengan bijak dan dewasa oleh masyarakat di dunia maya atau akrab disebut netizen Indonesia.  Tidak hanya dari dalam negeri, masalah isu saat inipun bisa muncul akibat dampak lingkungan strategis global, sebut saja operasi militer khusus antara Rusia-Ukraina, sehingga berdampak kepada krisis ekonomi global,krisis energi dan lain sebagainya.
Waas Intel Kasad, Brigjen TNI Antoninho pun memberi gambaran bagaimana isu strategis terkait kegiatan intelijen lawan yang terjadi dalam skala global, regional, nasional hingga nasional dan bagaimana upaya mencegahnya. “Tinggal kita saling mengingatkan, tukar pikiran, silaturrahmi, dialog, seminar sehingga dapat mencegah segala bentuk kegiatan intelijen lawan secara dini maupun yang akan datang,” kiatnya.
“Sedangkan dalam menangkal pengaruh luar negeri, dapat dicegah dengan mempertebal nilai-nilai Pancasila dan pedoman UUD 1945, Militansi saling bahu membahu membela negara melalui Counter Intelligence secara terkonsep, terarah ,terencana dan komprehensif,” tegasnya.
Semangat para peserta sangat antusias dan tampak bersemangat usai mengikuti jalannya kegiatan ini. Para beserta optimis bahwa kegiatan seperti ini berdampak positif dalam mencegah terjadinya ancaman dari luar negeri maupun dari dalam negeri khususnya di daerah perbatasan Indonesia dengan negara lain.
“Yang menarik dari Waas Intel tadi adalah bagaimana kita melakukan kewaspadaan dini dan deteksi dini, bagaimana mencegah segala bentuk AGHT/Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan yang dilakukan oleh intelijen lawan sehingga dapat menyelamatkan keutuhan NKRI tercinta ini, di situlah peran seluruh komponen bangsa, pro aktif dalam memberikan informasi tentang suatu kegiatan intelijen lawan yang mencurigakan dimana dapat menganggu stabilitas keamanan negara,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan dialog interaktif tentang Naluri Intelijen ini, diwarnai dengan banyak tanya jawab dari para peserta dan pembicara yang menandai tingginya antusiasme peserta dalam mengikuti dan memahami materi tersebut karena hal ini sangat penting dan sebagai acuan bagi peserta dalam melaksanakan tugasnya di instansi masing-masing maupun di daerah perbatasan dari aspek intelijen.Tidak hanya dari TNI AD, acara kali ini juga menghadirkan pemateri dari Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan tentang pentingnya Intelijen bagi aparat pemerintahan sipil di kawasan perbatasan negara.
“Harapan kita bahwa, semangat menjaga Indonesian National Security tidak hanya dimiliki oleh para prajurit TNI dan Polri namun juga mengakar dan membumi di hati seluruh aparat,tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, seluruh masyarakat, LSM, mahasiswa, pelajar serta generasi muda.  Dengan demikian maka dapat mewujudkan Ketahanan Nasional yang Tangguh di masa mendatang,” pungkasnya. (*)
Total
0
Shares
Previous Article

Kunjungi Desa Mojorejo, Ketua DPD RI Siap Dorong Hasil Musrenbang Madiun

Next Article

bank bjb Berhasil Menjaga Kualitas Aset Di 2022 Dengan NPL 1.16%

Related Posts