MENYINGKAP HAKIKAT, KEUTAMAAN DAN AMALAN MALAM NISFU SYA’BAN

Oleh: A.Rusdiana

Sekarang kita berada di bulan Sya’ban, bulan kedelapan dalam kalender hijriyah. Dalam Kamus Lisanul Arab, kata Sya’ban diambil dari kata “syi’bun yang berarti jalan di atas gunung untuk mencari mata air. Sya’ban satu akar kata dengan sya’bun yang bararti kelompok suku yang dipisahkan diri. Jadi, Sya’ban bisa diartikan “pemisahan” karena orang Arab yang bersuku-suku itu berpisah-pisah di bulan Sya’ban untuk mencari mata air. Itulah sebabnya Nabi Muhammad saw, sebelum menerima wahyu pertama di pertengahan bulan Sya’ban sudah mengisolasi diri berkhalwat di Gua Hira antara 30 sampai 40 malam sampai beliau menerima wahyu yang pertama surah Al-Alaq ayat 1-5. Hal ini disebutkan dalam kitab Hayatu Muhammad, karya Husen Haikal.

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, Malam Nisfu Syaban tahun 2023, jatuh pada mulai Selasa, 7 Maret 2023 malam hingga Rabu, 8 Maret 2023.

Malam nisfu Sya’ban memiliki keutamaan yang besar, ia termasuk waktu yang mustajabah dibuat berdoa. Perisitiwa-peristiwa besar terjadi di malam penuh berkah tersebut. Sebagaimana diketahui, Nisfu Sya’ban merupakan salah satu hari yang istimewa. Sebab, pada malam tersebut, diyakini semua dosa akan dihapuskan bagi mereka yang memohon ampun. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah saw, “ Apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya”(HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman). Menghidupkan malam sya’ban juga sangat dianjurkan khususnya malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban). Maksud menghidupkan malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam nisfu Sya’ban.

Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu Sya’ban; Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang meminta ampunan pada malam itu, mencintai orang yang meminta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang yang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari hukuman. Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban. Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

Pertama, memperbanyak doa . Anjuran ini berdasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW pernah hilang, Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya . Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan, Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Ketiga, memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan shalat. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenaya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan; Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Demikianlah Hakikat, Keutamaan dan tiga amalan utama di malam nisfu Sya’ban menurut Sayyid Muhammad. Semua amalan itu berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya. Semoga kita termasuk orang yang menghidupkan malam nisfu Sya’ban dengan memperbanyak do’a, membaca dua kalimat syahadat, istighfar, dan kalimat mulia lainnya.

Wallahu a’lam bishowab

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket AB C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Kabupaten Panawangan. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+a. rusdiana+shopee&sumber (3) https://play. google.com/store/books/author?id.

 

Total
0
Shares
Previous Article

Kegiatan Jalan Sehat HUT Ke-25 BUMN Bukti Dukungan PLN Memberdayakan Masyarakat

Next Article

Universitas Mercu Buana Siap Hadapi Tantangan Era Industri Berbasis Teknologi Digital

Related Posts