Bogor – ekpos.com – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sukses menggelar Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional, Diklat Penguji Nasional dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) High DAN Kukkiwon di Hotel Green Forest, Bogor – Jawa Barat 1 – 12 Maret 2023.
Kegiatan dinamakan Diklat 3 in 1, karena tiga kegiatan menjadi satu rangkaian kegiatan sekaligus. Diklat diikuti oleh 417 peserta yang terbagi dalam dua gelombang.
Gelombang pertama, diikuti oleh 117 peserta untuk kegiatan Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional. Gelombang kedua diikuti oleh 72 peserta untuk kegiatan Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional, 85 peserta untuk mengikuti Diklat Penguji Nasional dan sebanyak 35 peserta mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat High DAN.
Acara dibuka oleh Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PBTI Thamrin Marzuki mengatakan bahwa, seain atlet, keberadaan para wasit dan para penguji UKT juga menjadi prioritas program pembinaan dan pengembangan prestasi oleh PBTI.
“Sebesar apapun pertandingan dan sebaik apapun peraturan, kejuaraan taekwondo tidak akan menjadi sebuah gelaran berkualitas dan bisa dikenang oleh para atlet apabila tidak dipimpin oleh para wasit yang kompeten dan memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan pengadil pertandingan yang baik,” ujarnya melalui keterangan, Senin (13/3).
Begitu halnya dengan penguji, setinggi apapun sabuk atau tingkatan DAN para taekwondoin, kelayakan menyandang sabuk atau tingkatan DAN nya itu tergantung seberapa obyektif penguji melakukan penilaian saat mereka mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat, terang Thamrin.
Dalam kerangka pemikiran itulah, PBTI senantiasa mendudukkan peran dan fungsi wasit dan Penguji sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program dan pembinaan, serta pengembangan prestasi taekwondo Indonesia.
Ditambahkan oleh Ketua Umum, kapasitas dan kemampuan para wasit dan penguji harus terus adaptif dan menyesuaikan diri dengan kondisi dan perkembangan aturan pertandingan yang dikeluarkan oleh organisasi World Taekwondo (WT). Up grading dan penyeragaman tentang aspek penilaian dalam aturan pertandingan inilah yang menjadi suatu keharusan setiap wasit harus terus melakukan pembinaan dan pengembangan kapasitas keilmuannya tentang perwasitan.
Dalam konteks menjaga dan meningkatkan kompetensi inilah, menurut Thamrin, Diklat dan Penyegaran wasit nasional 2023 dilaksanakan. Apalagi secara khusus Diklat dan Penyegaran ini dikaitkan dengan perhelatan Sea Games dan Asian Games serta Olimpiade Paris 2024 mendatang, dimana di gelaran multi event akbar tersebut, kemungkinan para wasit asal Indonesia akan terlibat memimpin jalannya pertandingan taekwondo di Olimpiade Paris tersebut. Dan terutama untuk pemahaman wasit, Penyegaran kali ini juga difokuskan sebagai sarana sosialisasi amandemen aturan pertandingan Taekwondo Internasional tahun 2022 (WT Competition rules Amandemen 2022). Khususnya peraturan pertandingan WT Poomsae,
Oleh karenanya, dengan makin sering tergelarnya secara reguler dan terprogram, diklat perwasitan, Diklat Penguji Nasional dan UKT High DAN ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM anggota taekwondo Indonesia yang siap pakai dan siap terap di berbagai event yang dilaksanakan di daerah-daerah.
Bukan cuma itu, yang lebih penting adalah selain menjaga nilai kompetensi, juga adanya pemerataan pemahaman yang sama terhadap parameter penilaian dalam memahami peraturan pertandingan, dan peraturan lainnya yang telah diputuskan dalam SOP wasit maupun SOP penguji yang dikeluarkan PBTI.
Selain itu, khusus mengenai UKT High DAN, yang pelaksanaan ujiannya tidak lagi dilaksanakan di Korea, maka untuk menjaga trust Kukkiwon kepada PBTI, standard atau kualitas UKT High DAN yang diterapkan oleh PBTI sangat ketat dan terukur. Sehingga ekspektasi PBTI atas kualitas peyandang sabuk DAN (tinggi) diharapkan sama atau sesuai dengan standard dan ekspektasi Kukkiwon. (Red).